JAKARTA - Nigeria menangkap tujuh warga negara Polandia karena mengibarkan bendera Rusia selama protes anti-pemerintah pekan ini di negara bagian utara Kano.
Ratusan ribu warga Nigeria melakukan protes sejak 1 Agustus menentang reformasi ekonomi yang dilakukan Presiden Bola Tinubu yang mengakibatkan berakhirnya sebagian subsidi bensin dan listrik, devaluasi mata uang, dan inflasi yang menyentuh angka tertinggi dalam tiga dekade.
Beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Rusia selama protes minggu ini di negara-negara bagian utara, menggarisbawahi kekhawatiran tentang peningkatan aktivitas Rusia di Afrika barat.
Petugas keamanan sebelumnya menahan beberapa penjahit yang membuat bendera Rusia tersebut.
Dilansir Reuters, Rabu, 7 Agustus, Peter Afunanya, juru bicara dinas keamanan negara mengatakan warga Polandia ditahan selama upaya Departemen Pelayanan Luar Negeri untuk menegakkan keamanan.
Afunanya tidak memberikan rincian mengenai siapa mereka, namun mengatakan operasi tersebut tidak menargetkan warga Polandia.
BACA JUGA:
Stanislaw Gulinski, konsul Polandia untuk Nigeria, membenarkan penangkapan tersebut pada pertemuan antara menteri luar negeri Nigeria dan diplomat di ibu kota, Abuja.
“Mereka ditangkap dua hari lalu di Kano dan terakhir saya dengar, mereka berada di pesawat menuju Abuja dari Kano,” katanya.
Sedangkan Kepala Staf Pertahanan Nigeria, Jenderal Christopher Musa, menyebut pengibaran bendera asing selama protes anti-pemerintah sebagai "pelanggaran pengkhianatan" setelah dia mengadakan pembicaraan keamanan dengan Presiden Bola Tinubu pada Senin.
Di negara bagian utara Borno, Kaduna, Kano dan Katsina, pengunjuk rasa terlihat mengibarkan ratusan bendera Rusia, dan beberapa di antaranya menyerukan pengambilalihan militer. Kedutaan Besar Rusia di Nigeria membantah terlibat.