Sembako Murah Diserbu Warga, Pemprov DKI Klaim Berefek Turunkan Harga Jelang Ramadan
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat menyalurkan sembako murah kepada masyarakat jelang Ramadan (dok Pemprov DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyebut antusiasme warga atas kegiatan sembako murah yang disalurkan Pemprov DKI cukup tinggi.

Eli berujar, sekitar 65 ribu paket sembako murah ludes terjual setiap digelarnya kegiatan sembako murah secara bertahap di Jakarta.

"Animo warga Jakarta sangat tinggi saat digelar kegiatan sembako murah di seluruh kecamatan secara bertahap," kata Eli dalam keterangannya, Selasa, 27 Februari.

Sehingga, Eli mengklaim ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri akan stabil dan harga yang melonjak bisa kembali normal.

“Dalam setiap kegiatan sembako murah disambut antusias warga. Artinya, kebutuhan warga terpenuhi. Sehingga, harga pangan akan stabil di pasaran,” tutur dia.

Sejak tanggal 15 Januari, Pemprov DKI Jakarta melaksanakan program sembako murah sebagai upaya pengendalian inflasi dan mempermudah pemenuhan kebutuhan warga.

Program sembako murah bisa dibeli oleh masyarakat di kelurahan terdekat dengan harga Rp100.000 dari harga pasar Rp135.000 dengan isi lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, serta dua kilogram tepung terigu.

Pangan murah bersubsidi Pemprov DKI dapat ditebus oleh pemilik Kartu Pekerja, Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Guru Honorer, Kader PKK, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), warga rusun, dan pemegang Kartu Anak Jakarta (KAJ).

Selain sembako murah, Pemprov DKI dan pemerintah pusat juga telah melakukan penyaluran bantuan beras 10 kilogram per Kepala Keluarga (KK) di Jabodetabek dan bertujuan menstabilkan harga beras premium yang tengah melonjak.