Terlalu Banyak Olahraga Menurunkan Kesuburan, Benarkah?
Ilustrasi benarkah terlalu banyak olahraga menurunkan kesuburan (Freepik/Drazen Zigic)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Menambahkan olahraga sebagai rutinitas dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesuburan, faktanya benar. Namun penting dipahami seberapa frekuensi dan level olahraga yang tepat dan bermanfaat. Jangan sampai olahraga berat namun justru menurunkan tingkat fertilitas atau kesuburan reproduksi.

Salah satu faktor yang menurunkan kesuburan adalah obesitas. Untuk mendapatkan berat badan ideal, olahraga rutin bisa ditempuh. Olahraga teratur juga menurunkan stres, yang juga termasuk faktor yang memengaruhi kesuburan.

Penelitian mengenai olahraga dan kesuburan, memiliki beberapa ketidakkonsistenan. Melansir VerywellHealth, Selasa, 27 Februari, beberapa penelitian menemukan terlalu banyak berolahraga dapat menghambat kesuburan. Sementara penelitian lain tidak menemukan keterkaitan antara olahraga berat dan fertilitas. Penelitian yang berbeda, juga menemukan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan kesuburan, terutama pada wanita yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas. Dari ketiga penelitian tersebut, keterhubungan antara olahraga dan kesuburan bisa jadi rumit.

benarkah terlalu banyak olahraga menurunkan kesuburan
Ilustrasi benarkah terlalu banyak olahraga menurunkan kesuburan (Freepik/Serhii_bobyk)

Jika mempertimbangkan semua penelitian secara bersamaan, penting mengukur intensitas, durasi, dan tingkat kesuburan. Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa olahraga ringan bermanfaat bagi kita semua. Bahkan dapat meningkatkan kesuburan pada beberapa orang. Bukti ditunjukkan dalam beberapa jenis olahraga. Seperti latihan aerobic, selama 7 jam per minggu dapat meningkatkan risiko masalah ovulasi tetapi olahraga ringan lebih dari 1 jam dan kurang dari 5 jam ditemukan meningkatkan kesuburan pada semua Wanita. Sedangkan olahraga berat selama 4 jam atau lebih, dapat menurunkan tingkat keberhasilan IVF. Namun, bagi Wanita yang mengalami obesitas, olahraga berat dapat meningkatkan kesuburan.

Gambaran di atas menunjukkan pentingnya mempertimbangkan level olahraga dan durasi. Penelitian merekomendasikan, Batasi olahraga berat kurang dari 4 jam seminggu. Tetapi untuk olaraga ringan, tidak perlu dibatasi. Saat merencanakan kehamilan, pertimbangkan olahraga yang lebih lembut tetapi intens. Misalnya rutin yoga atau jalan santai.

benarkah terlalu banyak olahraga menurunkan kesuburan
Ilustrasi benarkah terlalu banyak olahraga menurunkan kesuburan (Freepik)

Untuk olahraga bergerak seperti bersepeda, pertimbangkan kecepatan. Hindari bersepeda dengan sangat keras dan cepat atau melalui jalur berbukit sehingga membuat olahraga ini menjadi lebih berat. Sedangkan latihan aerobic, pilih latihan yang dimodifikasi supaya tidak terlalu berat. Latihan beban juga bisa bersifat sedang atau berat, tergantung pada jumlah beban yang Anda angkat, latihan yang Anda pilih, dan jumlah pengulangan yang Anda selesaikan.

Selain mempertimbangkan jenis dan level olahraga serta durasi, penting pula menjaga pola makan sehat sebagai faktor yang sama-sama penting. Kurangi konsumsi junkfood tetapi lebih banyak konsumsi makanan sehat seperti biji-bijian, lemak sehat, protein tanpa lemak, dan banyak sayuran. Penting pula dicatat, menurunkan berat badan 10 persen meningkatkan kesehatan dan kesuburan jika Anda mengalami obesitas.

Lantas apakah terlalu banyak olahraga menurunkan kesuburan? Beberapa teori membuktikan salah satu akibat olahraga terlalu berat dapat mengganggu ovulasi pada Wanita. Kemungkinannya mengalami cacat fase luteal. Fase luteal adalah periode waktu antara ovulasi dan periode yang diharapkan. Jangka waktu ini, juga dikenal sebagai "penantian dua minggu", biasanya antara 12 hari dan 16 hari. Fase luteal yang lebih pendek akibat olahraga berlebihan dapat mengganggu kemampuan hamil karena menyebabkan kadar progesteron turun.

Alasan potensial lainnya untuk infertilitas akibat olahraga adalah bahwa hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem reproduksi wanita—GnRH, LH, FSH, dan estradiol—diubah sedemikian rupa sehingga mengganggu ovulasi. Penyebab potensial lain dari infertilitas akibat olahraga adalah perubahan kadar leptin, yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Jika nafsu makan Anda rendah, Anda mungkin tidak makan cukup, sehingga dapat mengganggu ovulasi teratur.

Nah, melalui penjelasan di atas, kalau Anda suka berolahraga, Anda tidak harus berhenti sepenuhnya. Hanya saja penting menyesuaikan intesitasnya, jangan sampai olahraga terlalu berat memengaruhi tingkat kesuburan Anda.