Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengaku telah memperbaiki data sirekap yang tidak akurat atau tidak sinkron antara foto formulir C hasil plano dengan hasil konversi.

Perbaikan data Sirekap yang tidak akurat masih terus dilakukan sejak H+1 setelah pemungutan suara atau 15 Februari sampai hari ini.

"Untuk pemilu presiden dan wakil presiden, yang sudah dilakukan perbaikan (data sirekap) sebanyak 74.181 TPS," jelas Hasyim di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat 23 Februari.

Selain data sirekap presiden dan wakil presiden, KPU juga memperbaiki data sirekap pada pemilihan umum legislatif (pileg) di tingkat DPR dan DPD.

"Untuk Pemilu DPR (perbaikan data sirekap) sebanyak 14.651 TPS, kemudian untuk Pemilu DPD sebanyak 10.512," beber Hasyim.

Diberitakan sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari beberapa waktu lalu mengatakan pembaca otomatis sirekap (sistem informasi rekapitulasi suara) mengalami masalah. Sehingga data sirekap yang muncul tidak sesuai dengan formulir di C1.

"Sistem di sirekap ada sistem untuk konversi yang membaca formulir tersebut dan kemudian secara otomatis akan muncul angka itungannya, di situ ada problem," kata Hasyim di kantor KPU, Jakarta, Kamis 15 Februari.

Namun, lanjut Hasyim, jika terjadi kesalahan atau perbedaan data di sirekap akan termonitor oleh KPU.

 

"Jadi semua yang disampaikan kepada kami melalui WA atau unggahan medsos itu pada dasarnya lewat sistem termonitor, mana yang pas, mana yang tidak, mana yang cocok, mana yang tidak," beber Hasyim.