Bagikan:

DENPASAR - Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara menemui Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, untuk menyikapi kelangkaan suplai elpiji 3 kilogram di daerah setempat.

Jaya Negara, dalam keterangan tertulisnya mengatakan pertemuan tersebut dilaksanakan sebagai respons terhadap kelangkaan suplai elpiji 3 kilogram di wilayah Kota Denpasar.

Jaya Negara beraudiensi ke Dirjen Migas bersama dengan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha.

"Kami memprioritaskan kebutuhan masyarakat Denpasar. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak terkait guna menangani masalah ini dengan cepat dan efektif," ujar Jaya Negara, Rabu, 21 Februari.

Ia menyampaikan keprihatinannya atas dampak yang ditimbulkan oleh kejadian kelangkaan elpiji ini terhadap masyarakat setempat.

Hal itu mengingat elpiji 3 kg menjadi kebutuhan penting masyarakat, terutama yang kelompok menengah ke bawah.

Dalam pertemuan itu, Wali Kota Denpasar bersama Bupati Tabanan dan Bupati Bangli berdiskusi bersama Dirjen Migas untuk mencari solusi guna memastikan pasokan elpiji kembali normal dan aman bagi konsumen.

Selain itu, turut dibahas langkah-langkah preventif yang dapat diambil untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa mendatang.

Sementara itu Dirjen Migas Tutuka Ariadji menanggapi serius kekhawatiran yang disampaikan oleh Wali Kota Denpasar beserta bupati lainnya itu.

Pihaknya mengaku siap untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah kelangkaan pasokan elpiji 3 kilogram di wilayah Bali, khususnya Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Bangli.

"Terkait kelangkaan pasokan elpiji 3 kg, penurunan pasokan pada 2024 memang terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia, kami akan melakukan evaluasi terkait masalah ini," ujarnya lagi.

Hal tersebut untuk memastikan kelancaran pasokan elpiji 3 kg di wilayah kabupaten/kota yang terdampak di Bali dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Ia juga berjanji akan segera turun ke lapangan guna memastikan agar masalah ini bisa ditangani sebaik mungkin. Hal ini merupakan langkah konkret dalam memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik dan aman.

"Semoga kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat menghasilkan solusi yang efektif untuk kepentingan bersama," kata Tutuka dilansir Antara.

Dalam pertemuan tersebut juga turut dihadiri Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Mustika Pertiwi, Ketua Bidang SPPBE Hiswana Migas Bali I Wayan Ekayana serta instansi terkait lainnya.