JAKARTA - Partai Golkar memperoleh suara terbanyak kedua berdasarkan quick cont atau hitung cepat sementara dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satu faktornya dinilai karena berkomitmen untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute Center for Public Policy Research, Arfianto Purbolaksono menilai peningkatan perolehan suara Golkar terjadi meski tak mengusung kadernya sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
"Tapi, soliditas internal Partai Golkar cukup yakinkan ke publik untuk memilih partai tersebut. Ini catatan tersendiri karena perlihatkan adanya kesiapan dari Partai Golkar untuk arungi kompetisi di Pemilu 2024," kata Arfianto kepada wartawan, Selasa, 20 Februari.
Golkar diketahui hanya mendapat suara 12,31 persen pada Pemilu 2019. Kemudaian, meningkat sekitar 14,97 persen pada pesta demokrasi 2024.
Salah satu kunci kesuksesan Golkar adalah menempatkan calon anggota legislatif (Caleg) yang tepat. Sehingga, caleg-caleg tersebut berhasil meningkatkan suara Golkar.
"Banyak tokoh-tokoh yang disiapkan Golkar jadi Celeg per-Dapil itu berdampak pada suara Partai Golkar naik signifikan, ini harus dilihat strategi partai Golkar untuk mengusung Caleg yang punya popularitas," katanya.
Kemudian, faktor kesuksesan Golkar lainnya adalah mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan capres tersebut mengusung untuk melanjutkan program Presiden Jokowi.
Arfianto pun membandingkannya dengan sikap dari Partai NasDem yang membawa narasi perubahan, padahal merupakan pendukung Jokowi di 2019. Sehingga, ada kegambangan di internal NasDem, dan berdampak pada turunnya suara NasDem.
"Ini sangat kontra jika dibandingkan Golkar yang tak ada kegambangan untuk internal, anggota, Caleg, untuk melanjutkan yang dilakukan sejak 2019, ketika Partai Golkar mengusung Pak Jokowi dan 2024 bersama dengan Prabowo-Gibran mengusung narasi melanjutkan keberhasilan pembangunan Pak Jokowi, dan ini mendapatkan efek dari penggunaan narasi tersebut," katanya.
Narasi melanjutkan inilah yang mempengaruhi suara dari Golkar. Masyarakat menilai kinerja Presiden Jokowi sangat baik.
BACA JUGA:
"Penerimaan masyarakat, penilaian terhadap kinerja presiden tinggi, narasi melanjutkan itu kunci penting untuk mendapatkan suara dari masyarakat," kata Arfianto.