Bagikan:

JAKARTA - Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) kini mempunyai layanan taksi terbang menggunakan helikopter atau helicity. Dengan layanan ini, Bandara Soetta dianggap sejajar dengan bandara-bandara besar dunia seperti di John F Kennedy, New York.

Direktur Utama PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengatakan layanan ini tidak akan ada tanpa adanya izin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Karena itu, selaku pengelola taksi terbang helicity dirinya berterimakasih atas pengadaan layanan tersebut di Bandara Soetta.

"Ini merupakan kemajuan yang diberikan Kementerian Perhubungan, sehingga industri penerbangan kita ini bisa support mengembangkan multimodanya," katanya dalam diskusi virtual APII Comes to You, Jumat, 26 Februari.

Dengan adanya layanan taksi terbang ini, kata Denon, Bandara Soekarno-Hatta yang dinilainya sudah selevel dengan Bandara Internasional John F Kennedy (JFK) di New York, Amerika Serikat (AS). Hal ini karena sama-sama memiliki terminal helikopter (heliport).

"Kalau saya boleh perbandingan sedikit, Bandara Soekarno-Hatta yang sekarang memiliki heliport ini ibaratnya sudah kayak (Bandara) JFK (John F Kennedy), sudah kayak di New York, sudah kayak di Prancis yang airport-nya punya heliport," ucapnya.

Menurut Denon, Bandara Soetta merupakan bandara pertama di Indonesia yang memiliki heliport yang mempunyai connecting flight dengan helikopter. Secara layanan, Whitesky Aviation bersama PT Angkasa Pura II telah berkoordinasi untuk menyediakan fasilitas penunjang di heliport yang sesuai dengan permintaan (demand) pengguna taksi terbang.

"Jadi saya pikir sekarang ini kita menyesuaikan dengan demand yang ada sekarang. Sekarang listriknya sudah sesuai, fasilitas hanggarnya juga kita bangun sesuai dengan demand yang ada sekarang," ucapnya.

Whitesky Aviation, kata Denon, berkomitmen untuk memberikan layanan kepada masyarakat, khususnya yang akan menggunakan helikopter sebagai akses menuju Bandara Soetta.

"Baik itu untuk kepentingan VIP, untuk kepentingan keluarga, atau untuk menangani kegiatan medical yang sifatnya urgent, kita punya sekitar empat rumah sakit sebagai mitra kita di Jakarta," tuturnya.

Pertimbangkan program promo

Denon mengaku sedang mempertimbangkan menyebar program promo untuk memasifkan penggunaan layanan helicity ini. Sebab, di jam-jam tertentu peminat layanan ini sedikit.

"Itu yang akan kita coba tawarkan untuk jadi program promo. Ini sebetulnya adalah kesempatan juga untuk teman-teman bisa melihat apakah secara value ini cukup terjangkau atau tidak," katanya.

Kata Denon, salah satu cara pemberian program promo pada taksi terbang yakni bernegosiasi dengan pihak bank lessor atau leasing untuk mendapatkan biaya yang kompetitif.

"Saya berharap nanti ke depannya kalau helikopter ini sudah cukup marak tentu bank pemerintah atau bank lokal mempunyai minat untuk berpartisipasi sama kita di dalam pengadaan helikopter ini, tentu harganya juga lebih affordable menurut saya," tuturnya.