DENPASAR - Hampir sepekan pungutan Rp150 ribu bagi wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata, Pemprov Bali tercatat mengantongi sekitar Rp8,1 miliar
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan angka pemasukan itu berdasarkan dari data yang didapatkannya sejak pungutan wisman resmi berlaku pada tanggal 14 Februari 2024 hingga hari ini.
"Sampai tadi pagi data yang masuk sudah hampir 54 ribu sekian (wisman bayar pungutan), hampir Rp 8,1 miliar," kata dia, Senin, 19 Februari.
Wisman kebanyakan membayar pungutan rata-rata menggunakan online dengan membayar ke aplikasi Love Bali yang langsung terhubung ke rekening khas Pemprov Bali.
"Paling banyak sih online mereka. Love Bali itu langsung masuk rekening Pemprov. Pembayaran lewat online Love Bali bayarnya. Bayar lewat online sebelum dia (tiba ke) Bali, dia sudah bayar," imbuhnya.
Pungutan wisman nantinya akan masuk sebagai APBD dan diatur oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bali, sesuai regulasi.
"Sudah masuk ke kas daerah. Masuk ke kas daerah silakan mekanisme APBD jadinya. Nanti, mekanisme penggunaannya Bappeda yang menyusun sesuai dengan regulasi itu," ungkapnya.
Terkait mekanisme wisman yang masuk Pulau Dewata menggunakan kapal pesiar dan lewat sejumlah pelabuhan di Bali serta lewat Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, juga sudah diatur.
BACA JUGA:
"Yang di pelabuhan khusus ke kapal pesiar Itu sudah kita siapkan. Kami sudah bertemu dengan ship agent. Ship agent-nya yang membayar ke kita, itu lebih mudah. Sedangkan di pelabuhan yang lain nanti Bank BPD Bali membuka kounter, tapi (wisman yang masuk di Pelabuhan) itu tidak begitu banyak," ujarnya
"(Kalau di Terminal Domestik) kami sudah menginformasikan di maskapai domestik, biar mereka membayar lewat Love Bali saja. Memang di domestik kami belum memasang kounter. Bahkan ada yang ingin bayar langsung ke kounter kita. Begitu antusiasnya orang bayar," katanya.
Pada 2024, Dispar menargetkan kunjungan wisman ke Pulau Bali mencapai 6 juta orang atau sama sebelum pandemi COVID-19.
"Sementara dari target kita tahun lalu (2023) 4,5 juta dinaikkan jadi 5 juta. Tapi dengan adanya ini (pungutan wisman) mungkin 6 jutaan, minimal sama dengan di 2019, yaitu 6,3 juga atau 6,5 juta," ujarnya.