Bagikan:

JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1 sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merespons pernyataan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang menyebut PKB perlu kembali ke jalan yang benar.

Cak Imin meminta masyarakat untuk tidak mengacuhkan pernyataan Gus Ipul. Bagi Cak Imin, Gus Ipul hanyalah seorang makelar yang membawa-bawa nama NU.

"Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatas namakan NU, padahal cuma makelar," ungkap Cak Imin dalam akun X @cakimiNOW, Senin, 19 Februari.

Sebelumnya, Gus Ipul mengajak PKB untuk kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan NU.

“Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis pada Minggu, 18 Februari.

Keponakan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengingatkan sebagai partai yang selama ini mengklaim partainya warga NU, PKB sudah selayaknya segera kembali bersama NU dengan bisa menerima apapun hasil pemilu.

“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ujarnya.

Mantan wakil gubernur Jawa Timur itu mengatakan ini bukan pertama kali PKB ambil bagian dalam pemilu, sehingga PKB pasti tahu persis bahwa quick count adalah akurat.

 

Dia pun mengingatkan untuk segera melapor jika memang ada masalah. Namun Gus Ipul juga mengingatkan, PKB harus ikut menjaga kesejukan proses demokrasi ini.

Menurutnya, Pemilu sudah usai sehingga tidak perlu lagi berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya.

Gus Ipul yang juga pernah menjabat Sekjen PKB di era 2000an ini mengatakan, PBNU juga telah menyatakan bahwa Pilpres berjalan dengan baik dan lancar.

“(PKB) mintalah nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum (PBNU) bagaimana langkah-langkah PKB ke depan. Kalau menyadari bahwa partai ini didirikan NU, sudah sepantasnya PKB kembali ke NU,” tuturnya.

Gus Ipul mengungkapkan sebenarnya PKB masih dipercaya warga NU, tapi keputusan PKB dalam mendukung calon presiden, jauh dari harapan ulama.

Ditegaskan Gus Ipul, PBNU tidak pernah memusuhi PKB. Hanya saja PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elit PKB yang tidak pernah mendengarkan apa kata ulama dan kiai.

“PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU,” tuturnya.