Bagikan:

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) buka suara soal perselisihan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Usai penyelenggaraan Pilpres 2024, Gus Ipul meminta Cak Imin dan PKB untuk kembali ke jalan yang benar. Pernyataan ini dibalas oleh Cak Imin yang melabelkan Gus Ipul sebagai makelar NU.

Panglima Santri NU, Habib Umarsyah memandang pernyataan Gus Ipul benar adanya. Umarsyah membeberkan, Cak Imin pun tak menunjukkan sikap baik kepada PBNU selama mengikuti kontestasi Pilpres 2024 dengan memutus komunikasi.

"Muhaimin maju (cawapres) tanpa bicara, tanpa unggah-ungguh dengan PBNU, kemudian banyak statement dari Muhaimin dan jajarannya yang tidak elok," kata Umarsyah saat dihubungi VOI, Selasa, 27 Februari.

Setelah pemungutan suara pilpres selesai, Cak Imin disebut Umarsyah juga tidak menemui PBNU, terutama Rais Aam yang merupakan otoritas tertinggu PBNU. Padahal, PKB kerap mengungkap bahwa partainya melekat dengan NU.

"Harusnya setelah pemilu, Muhaimin langsung mengambil langkah untuk menetralkan suasana. Positioning dong. selesai hajatan, lapor dengan PBNU, minta petunjuk, itu wajar, lah," jelas Umarsyah.

Sebelumnya, Gus Ipul mengajak PKB untuk kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan NU.

“Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis pada Minggu, 18 Februari.

Keponakan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengingatkan sebagai partai yang selama ini mengklaim partainya warga NU, PKB sudah selayaknya segera kembali bersama NU dengan bisa menerima apapun hasil pemilu.

“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ujarnya.