Ray Rangkuti Nilai Tak Perlu Ada Kabinet Transisi dari Jokowi ke Prabowo jika Menang Pemilu 2024
Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti (dok. ANTARA).

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai tak perlu adanya kabinet transisi dalam peralihan kekuasaan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.

Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat ini tengah memimpin perolehan suara berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di beberapa lembaga survei.

"Menurut saya tidak perlu ada semaca kabinet transisi, seperti pada masa peralihan dari Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ke Pak Jokowi. Tidak ada sesuatu yang baru sekali," kata Ray Rangkuti kepada wartawan, Sabtu, 17 Februari 2024.

Menurutnya, tak perlu adanya kabinet transisi atau perombakan kabinet karena Prabowo merupakan bagian dari pemerintahan saat ini. Terlebih, calon presiden nomor urut dua itu menggaungkan program keberlanjutan.

Hanya saja, jika memang dirasa ada kebutuhan teknis dalam pembentukan kabinet baru, menurut Ray Rangkuti, hanya dibutuhkan tim kecil yang melakukan hal-hal teknis.

"Fungsinya hanya untuk konsolidasi. Jadi, hanya tim kerja, bukan tim pemikir, seperti masa peralihan dari SBY ke Jokowi," ungkap dia.

Sementara untuk program-program kerja, lanjut Ray, tidak dibutuhkan lagi tim. Soalnya, Prabowo sejauh ini tidak menggagaskan hal baru.

"Hal baru 'kan misalnya cuma soal makan siang gratis dan pemberian susu," kata Ray.