Bagikan:

JAKARTA – Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai bahwa kabinet gemuk yang dibentuk Prabowo Subianto justru mencerminkan kelemahan pemerintahan Prabowo-Gibran yang baru dilantik Minggu, 20 Oktober 2024.

Menurutnya, kelemahan itu dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, lemah di bawah tekanan partai politik mengingat kabinet Prabowo-Gibran bisa disebut kabinet yang paling banyak diisi perwakilan parpol.

“Satu partai saja bisa dapat 8 kursi, partai baru saja bisa dapat 2 hingga 3 kursi, itu partai baru. Menurut saya, ini salah satu kelemahan Pak Prabowo berhadapan dengan partai-partai politik,” ujarnya, Minggu 20 Oktober 2024.

Aspek kedua, Prabowo tidak hanya berhadapan dengan banyaknya parpol pendukung dalam pilpres, tapi juga berhadapan dengan pemerintahan sebelumnya. Hal ini terlihat dari masih banyaknya menteri di era Joko Widodo (Jokowi) yang kemungkinan akan kembali menjabat di kabinet mendatang.

Ray mengungkapkan, tidak semua menteri dapat diajak bergabung kembali dalam kabinet pemerintahan selanjutnya. Terlebih bila evaluasi kinerja mereka dalam kabinet sebelumnya dinilai buruk.

“Kalau soal ekonomi mungkin kita mengerti, mungkin bagian dari kelanjutan. Tapi kalau misalnya Menteri Pemuda dan lainnya itu ada evaluasi enggak, baik kinerja, moral, maupun peristiwa-peristiwa,” imbuhnya.

Aspek ketiga, gemuknya kabinet Prabowo-Gibran seolah-olah menunjukkan bahwa pemerintahan yang baru tidak berorientasi menghadapi kekinian dan masa depan yang sudah banyak ditopang oleh kemajuan teknologi. Sebab, banyak kinerja kementerian yang bisa dibantu dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak.

“Dulu kenapa banyak menteri, karena memang harus ditangani oleh orang. Sekarang dengan perkembangan teknologi, orang mengarah dengan efisiensi dan efektivitas, banyak pekerjaan manusia yang bisa digantikan oleh teknologi. Sangat unik di tengah begitu banyak sekali perkembangan teknologi yang dapat membantu efisiensi dan efektivitas pemerintahan, Pak Prabowo malah membesarkan kabinet,” terang Ray.