Sekretaris Jenderal PBB Mengecam Kematian Alexei Navalny dan Meminta Penyelidikan Transparan
Penata suara film 'Navalny' Marcus Vetter melakukan pemutaran dan pemaparan film 'Navalny' di Jakarta, (foto; dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan "terkejut" atas meninggalnya tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, dan mendesak penyelidikan menyeluruh, kredibel, dan transparan terhadap kejadian tersebut, menurut juru bicaranya, Stephane Dujarric, pada Jumat.

"Sekjen terkejut atas berita mengenai kematian dan penahanan tokoh oposisi Alexei Navalny," kata Dujarric kepada wartawan, sambil menyampaikan duka cita kepada keluarga Navalny.

Badan lembaga pemasyarakatan Rusia pada Jumat mengumumkan bahwa Navalny meninggal di penjara tempat ia menjalani hukumannya. Mereka menyatakan bahwa Navalny kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets Arktik, tempat penjara tersebut berada.

Navalny ditangkap pada Januari 2021 setelah dirawat di rumah sakit di Jerman karena keracunan. Negara-negara Barat dan Navalny menyalahkan Rusia atas insiden keracunan tersebut, tuduhan yang dibantah oleh Kremlin.

Pada Agustus, Navalny dijatuhi hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan ekstremisme dan kejahatan lainnya. Sebelumnya, dia telah menjalani 11,5 tahun penjara atas kasus penipuan.