Mantan Kades Sumbawa NTB Tewas Diseret Banjir Setelah Selamatkan Mobilnya di Sungai Kering
Tim SAR gabungan menyisir aliran sungai di Desa Batu Tering, Kabupaten Sumbawa (Foto: ANTARA)

Bagikan:

SUMBAWA - Mantan Kepala Desa (Kades) Batu Tering, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) Mujiburahman (47) ditemukan meninggal dunia. Korban diduga terseret banjir 

Jenazah korban ditemukan tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan setelah terseret banjir bandang melanda wilayah tersebut pada Selasa, 23 Februari lalu.

Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH mengatakan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia hari ini, Kamis, 25 Februari sekitar pukul 10.15 Wita.

"Korban ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian pada pukul 10.15 Wita," katanya dilansir Antara

Berdasarkan laporan yang diterima dari Kades Batu Tering Alwan, pada Selasa sekitar pukul 17.25 Wita, korban pergi ke sawah dengan mengendarai mobil.

Korban memarkir mobilnya di tengah sungai kering yang berada di dekat sawahnya. Mengetahui adanya air yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Moyo Hulu, korban berupaya untuk memindahkan posisi mobilnya.

Namun malang, korban dan mobilnya terseret arus. Kendaraannya ditemukan rusak parah di dekat Bendungan Batu Bulan, sedangkan pemiliknya tidak ada di dalam mobil.

Mengetahui hal tersebut, Kantor SAR Mataram menerjunkan personel dari Pos SAR Sumbawa dan bergabung dengan potensi SAR lainnya, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa, TNI, polisi, dinas sosial, dan masyarakat setempat.

Dia mengatakan tim SAR gabungan sudah mengevakuasi korban ke rumah duka dari lokasi penemuan di Bendungan Batu Bulan, Desa Batu Bulan, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa.

Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai dari titik awal korban terseret banjir bandang hingga Bendungan Batu Bulan menggunakan perahu karet, jaket pelampung dan peralatan air lainnya.

"Dengan ditemukannya korban pada hari ketiga pencarian, operasi SAR dinyatakan ditutup," kata Nanang.