SUMBAWA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan tanggap darurat bencana selama satu pekan ke depan, pascabanjir bandang yang menerjang Kabupaten Sumbawa pada Jumat kemarin.
Petugas BPBD bersama korban banjir, mulai membersihkan lumpur di jalan hingga di rumah warga, Minggu 11 Februari.
“Minimal dalam seminggu tanggap darurat ini, pengungsi mendapatkan makanan, artinya layanan makanan dan kesehatan harus disiapkan di sini,” kata Kepala pelaksana BPBD NTB, Ahmadi, Minggu siang.
BPBD juga menerjunkan alat berat dan mesin pompa air untuk membersihkan material dan lumpur yang cukup tebal, di jalan hingga di area rumah warga.
Ahmadi mengatakan banjir bandang yang menerjang satu kecamatan di Kabupaten Sumbawa, diakibatkan bukit yang mengelilingi pemukiman warga tidak bisa menampung air hujan.
“Kalau kita lihat banjir kemarin pada 9 Februari 2024, hujan cukup deras walaupun durasinya hanya dua jam tetapi intentitasnya cukup tinggi. Di samping itu, topografi di Sumbawa ini berbukit yang menyebabkan banjirnya besar dinamakan dengan banjir bandang,” ungkapnya.
Ahmadi mengatakan, dari pantau pascabanjir yang diakibatkan meluapnya aliran air Sungai Brang Biji, terdapat beberapa titik dengan kondisi elevasi tanggul rendah. Sehingga, banjir bandang menerjang pemukiman warga di sisi kiri Sungai Brang Biji.
“Terkait dengan mengalirnya banjir ini di Sungai Brang Biji melewati beberapa kelurahan di kiri dan kanannya banyak titik memang sekitar 10 tanggulnya di bawah elevasi banjir,” terangnya.
BACA JUGA:
BPBD NTB telah mendistribusikan logistik, seperti makan siap saji dan air bersih kepada warga yang terdampak bencana banjir bandang.
“Jadi tuntutan masyarakat pada hari ini adalah pangan, ini yang paling pokok, kemudian makanan siap saji, air minum karena ini hampir semua sumur-sumur semua kotor terkena lumpur,” pungkasnya.