Bagikan:

KAPUAS HULU - Banjir masih merendam 1.886 rumah penduduk di tujuh kecamatan wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat dengan ketinggian air rata-rata satu hingga tiga meter dari permukaan tanah.

"Banjir di tujuh kecamatan akibat meluapnya Sungai Kapuas. Saat ini banjir masih menggenangi pemukiman penduduk yang dihuni 8.714 jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, di Putussibau, Kapuas Hulu dikutip Antara, Selasa, 9 November.

Banjir yang terjadi sudah hampir sepekan terakhir tersebut juga merendam 42 fasilitas umum di 41 desa yang tersebar di tujuh kecamatan.

Menurut dia, tujuh kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Selimbau, Jongkong, Batang Lupar, Suhaid dan Kecamatan Badau.

Dari tujuh kecamatan tersebut Silat Hilir, Suhaid, Selimbau, Jongkong dan Batang Lupar terdampak tinggi.

"Warga terdampak banjir rata-rata masih bertahan di rumahnya masing-masing meski pun terendam banjir, namun warga membuat panggung dalam rumah," ucap Gunawan.

Dia mengatakan Pemkab Kapuas Hulu sudah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di beberapa kecamatan terdampak banjir.

Terkait tempat pengungsian, Gunawan menjelaskan BPBD Kapuas Hulu telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa agar menyiapkan tempat pengungsian apabila ada warga korban banjir yang ingin mengungsi.

Gunawan menyebutkan masa tanggap darurat Kapuas Hulu sudah habis, jadi untuk saat ini Kapuas Hulu posisi siaga darurat.

"Kita akan kembali mempertimbangkan kembali untuk memperpanjang masa tanggap darurat dengan memperhatikan kondisi yang ada nantinya," kata Gunawan.

Meski pun demikian, Gunawan mengimbau agar seluruh masyarakat Kapuas Hulu meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir, mengingat intensitas curah hujan masih tinggi di hulu Sungai Kapuas, sedangkan daerah hilir masih terendam banjir.