Disenggol Cak Imin Soal BUMN, Respons Keras Erick Thohir Dinilai Wajar
Kementerian BUMN sudah menyumbang deviden kepada negara sebesar Rp82 triliun selama dipimpin Erick Thohir. (Shutterstock/Abdurrahim Husain)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai wajar jika Erick Thohir bereaksi sebagai seorang Menteri BUMN, saat hasil kerjanya diperdebatkan oleh calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

“Sebagai orang yang sudah membangun hasil karya di BUMN, (lalu Erick) mendapat jejak digital sebuah statement dalam sebuah forum paslon, wajar kiranya jika (Erick) bereaksi,” ujar Ujang melalui keterangannya, Kamis, 8 Februari.

Menurut Ujang, yang dipertahankan Erick Thohir adalah hasil kerjanya selama menjalankan tugas sebagai pembantu presiden. Dimana, pada era kepemimpinannya BUMN berhasil menyumbang dividen sekitar Rp82 triliun ke negara.

“Hampir 5 tahun Erick memimpin BUMN dan itu tidaklah mudah, mengelola mega korporasi yang sekarang sudah berkontribusi kepada negara melalui dividen sekitar Rp82 triliun, terbesar sepanjang sejarah,” katanya.

Belum lagi, kata Ujang, Erick juga telah melakukan penyelamatan BUMN yang merugi dari warisan masa lalu. Mulai dari Maskapai Garuda Indonesia, Krakatau Steel, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), hingga Pupuk.

Apalagi, sambung Ujang, Erick juga tidak menyalahkan kebijakan masa lalu saat memimpin penyelesaian proyek-proyek strategis BUMN  yang 'mangkrak' akibat kesalahan perencanaan dan pengelolaan proyek yang keliru.

“Erick tidak pernah menyalahkan kebijakan masa lalu, tetapi Erick lebih memilih ambil inisitatif problem solving dan tuntas,” ujar Ujang.

Karena itu, Ujang menyayangkan perdebatannya malah menjauh dari substansi yang paling penting, yaitu menyehatkan BUMN agar semakin kuat. Menurut Ujang, yang terjadi justru serangan kepada Erick menggunakan narasi yang jauh dari substansi terpentingnya.

“Ada apa timses dan Gus Imin terlalu reaktif menyerang Erick? Mengapa paslon tidak fokus kepada content-nya saja, yaitu bagaimana membuat laba BUMN naik 2-3 kali lipat dari sekarang dan bagaimana konstribusi BUMN lebih kuat lagi untuk rakyat,” kata Ujang.

Ujang juga mengapresiasi lahirnya Peraturan Menteri BUMN Nomor 05  tahun 2022 Tentang Penerapan Manajemen Risiko oleh BUMN. Aturan inilah yang membuat mitra binaan UMKM naik kelas, hingga diatas 7 persen per tahun.

“Nah silahkan AMIN, jika punya ide program lebih baik lagi. Jadi marilah kita fokus kepada program cerdas dan strategi korporasi daripada sekedar memainkan isu politik dan saling menyerang pepesan kosong,” tegas Ujang.

Sekadar informasi, perdebatan antara Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskadar atau Cak Imin dengan Menteri BUMN Erick Thohir bermula dari isu BUMN akan dijadikan koperasi.

Cak Imin menuding Erick menyebarkan hoaks. Konteks hoaks yang dimaksud adalah saat tim pasangan 01 dituding akan membubarkan BUMN dan menggantinya dengan koperasi.

Terkait hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tudingan pengubahan status BUMN menjadi koperasi merupakan salah alamat. Pasalnya, Erick mengaku hanya menjawab pertanyaan wartawan mengenai gagasan dari Timses AMIN.

Menurut Erick, Cak Imin seharusnya melakukan klarifikasi dan menegur tim sukses yang membuat ide tersebut. Sebab, ide tersebut telah membuat resah seluruh karyawan dan mitra BUMN.

“Kalau memang bukan dari tim AMIN, harusnya Pak Anies dan Cak Imin bukan tegur saya, tapi tegur jubir yang melakukan konferensi pers mengenai hal ini. Videonya ada kok,” ucap Erick.