PKS Buka Peluang Koalisi dengan PKB, Tak Masalah Cak Imin Capres Jika Layak
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi (Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi, mengaku, partainya membuka peluang koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, dia mengatakan, pihaknya telah membuat hubungan emosional yang baik dengan partai yang dipimpin oleh Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu.

"PKS itu semua datar, termasuk Cak Imin tetap kita bikin hubungan, konteks baik semuanya. Kita bikin hubungan emosional yang baik, perkembangan demi perkembangan," ujar Aboe di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 8 Juni.

Aboe pun tak mempermasalah jika PKB ingin mencalonkan Cak Imin sebagai capres, apabila memang layak diusung pada Pilpres 2024.

"Kalau mau (capres), Cak Imin layak, kita lihat nanti, kita obrol. Kan kita punya jejak digital, orang ini kan ada, mau kemana dia, siapa dia, bagaimana dia, situasi kepribadiannya apa, itu kan ada di depan mata kita," paparnya. 

PKS, kata Aboe, tak menutup kemungkinan membuat poros baru koalisi bersama PKB. Terlebih, ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dideklarasikan Partai Golkar, PAN, dan PPP. 

Aboe mengakui komunikasi dengan PKB semakin intensif. Selain dengan Cak Imin, kata Aboe, PKS juga intens melakukan komunikasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

"Saya tahu Erick di Amerika, saya tahu Emil di Swiss. Saya tahu, saya kontak terus, Cak Imin kemarin di Lampung pun saya tahu. Kenapa? Akibat dari komunikasi," katanya

Aboe menuturkan, pihaknya tidak ingin polarisasi kembali menjadi permasalahan seperti yang terjadi pada Pilpres 2019 lalu. Di mana hanya menghadirkan dua pasangan calon presiden (capres). 

Anggota Komisi III DPR itu berharap pada Pilpres 2024 nanti, setidaknya ada tiga pasangan calon yang akan berkontestasi untuk memimpin Indonesia di lima tahun ke depan setelah masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf habis. Aboe juga berharap, PKS diberi kesempatan untuk berimprovisasi dan menjaga kerukunan NKRI dengan memilih presiden yang terbaik. 

"Oleh karena itu, kita tidak akan buta dengan perjalanan waktu di belakang kemarin," ucap Aboe.

Kendati demikian, Aboe mengatakan, PKS juga masih terbuka dengan partai manapun yang ingin mengajak berkoalisi untuk Pemilu 2024. Dia mengakui, gelaran Milad ke-20 PKS kemarin menjadi salah satu momen 'mencari jodoh' bagi partainya untuk berkoalisi.

Termasuk dengan bergabung dengan Golkar, PAN dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu. Ataupun kembali berkoalisi dengan Partai Gerindra. 

"Makanya nanti kita akan ada akselerasi, siapa kira-kira calon yang semakin dekat kepada kita. PKS prinsipnya tidak ingin lagi ada terjadi gesekan yang terlalu keras, janganlah kita ributkan politik identitas, polarisasi, udahlah jangan cerita," kata Aboe. 

Saat ditanya soal poros baru bersama NasDem dan Demokrat, Aboe mengakui ada potensi PKS bergabung. Sebab, bukan saja petinggi NasDem dan Demokrat yang melakukan pertemuan, pihaknya pun juga bertemu dengan kedua pendiri parpol tersebut.

"Kamu pikir yang ketemu NasDem, ketemu Demokrat, NasDem saja? PKS juga ketemu kok. Biasa-biasa saja, kita bangun semuanya. Saya bangga juga dengan kak surya, dengan pak SBY," ungkapnya. 

"Nah kita lihat saja nanti, siapa tau detik-detik pertemuan terakhir akan menemukan titik yang terbaik, oke?," tandasnya.