Konglomerat Chairul Tanjung: Mau Ekonomi Pulih? Masalah Kesehatan Harus Diselesaikan!
Konglomerat Chairul Tanjung. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 tidak hanya menyebabkan tekanan kepada sektor kesehatan tetapi juga ekonomi. Chairman CT Corp Chairul Tanjung menilai pandemi menjadi dilema bagi para pemimpin negara karena harus memilih kesehatan atau ekonomi.

Menurut Chairul Tanjung, jika pemimpin negara ingin fokus pada kesehatan maka langkah-langkah seperti lockdown harus dilakukan. Namun menurut orang terkaya nomor 9 di Indonesia ini, karena tak bisa meninggalkan ekonomi, dua sektor ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

"Saya harus ingatkan, tak ada pemulihan ekonomi tanpa ada penyelesaian masalah kesehatan," kata ayah dari Putri Tanjung ini dalam acara CNBC Outlook 2021, Kamis, 25 Februari.

Seperti diketahui, pemerintah tengah gencar untuk melaksanakan program vaksinasi hal ini untuk mencegah peningkatan kasus aktif COVID-19 di Tanah Air, dan agar ekonomi tetap bisa terus berjalan.

Menurut pria yang akrab disapa CT, ini vaksin COVID-19 akan menjadi hope atau harapan. Ia menilai vaksinasi yang cepat dibutuhkan agar recovery atau pemulihan ekonomi bisa berjalan dengan baik.

"Apa yang jadi hope? Vaksin. Yang diperlukan jumlah vaksin yang cukup dan vaksinasi cepat. Kita berarap dengan vaksin yang ada di Indonesia agar recovery Indonesia bisa berjalan dengan baik," tuturnya.

Sekadar informasi, penerima dosis pertama vaksinasi COVID-19 di Indonesia secara keseluruhan mencapai 1.269.905 orang hari ini. Untuk total penerima suntikan kedua vaksin corona sebanyak 789.966.

Data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Selasa, 23 Februari pukul 14.00 melaporkan, jumlah penerima vaksinasi dosis pertama bertambah 25.690. Sementara, penerima suntikan kedua vaksinasi COVID-19 dilaporkan bertambah 25.061.

Hingga saat ini, penerima sasaran vaksinasi tenaga kesehatan di Indonesia sebanyak 1.468.764 orang. Untuk total sasaran vaksinasi untuk virus corona di Indonesia sendiri sebanyak 181.554.465 orang, berusia 18 tahun ke atas.