JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membantah soal anggapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan 'kuda putih' Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, kehadiran Ahok untuk turut serta mengampanyekan Ganjar-Mahfud dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 murni terkait moral dan etika.
"Ngga ada (Ahok) kuda putih," ujar Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta, Senin, 5 Februari.
'Kuda Putih' yang dimaksud yakni Ahok sengaja dimainkan Jokowi untuk mengacau PDIP dari dalam. Terlebih guna mecegah terbangunnya koalisi pasangan calon (paslon) 01 dan 03.
Hanya saja, kehadiran Ahok disebut akan mengejutkan Jokowi. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 itu merupakan sosok yang berjasa bagi Jokowi.
"Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi. karena apa pun kan Pak Ahok ini one of person terhadap keberhasilan Pak Jokowi saat itu," ungkapnya.
BACA JUGA:
Hasto menegaskan kehadiran Ahok murni didasari gerakan etika moral. Sebab, bila dihitung, Ahok tentu merugi karena bergabung ketika PT Pertamina mendapat keuntungan besar.
"Pak Ahok rugi karena Pertamina baru mendapatkan keuntungan yang besar, tapi ini panggilan bangsa untuk menyuarakan dengan nurani. Moga-moga Pak Jokowi ikut," kata Hasto.