Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah keras tudingan bahwa dirinya sengaja diutus Jokowi ke pasangan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Tugas Ahok, dalam tuduhan yang beradar, adalah mencegah koalisi 03 dengan pasangan nomor 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

"Dalam hal ini tidak mungkin saya disusupi oleh Pak jokowi. Saya di PDIP kenal PDIP itu sebelum saya kenal Pak Jokowi, hubungan dengan Bu Mega seperti keluarga jadi gak ada bahkan saya ini petugas partai ibu mega petugas partai," tegas Ahok dikutip dari Youtube Liputan6 "Viral Narasi Sebut Ahok "Kuda Putihnya" Jokowi. Begini Jawaban Ahok, Rabu, 7 Februari.

Ahok menegaskan dirinya sangat terbuka dalam berpolitik dan tak suka bersandiwara, sebagaimana lazim dilakukan oleh politikus saat ini. "Benar saya bilang benar, salah saya bilang salah," tegas Ahok. 

Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo sebelumya menyebutkan,  orang boleh mengasumsikan apa saja soal dukungan yang diberikan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Namun, ia memastikan sudah tahu soal nilai yang dimiliki eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Hal ini disampaikan Ganjar menanggapi Ahok yang disebut-sebut sebagai ‘kuda putih’ Joko Widodo (Jokowi). Dia diduga sengaja dihadirkan mengacaukan PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus mencegah munculnya koalisi antara pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi tapi Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya,” kata Ganjar kepada wartawan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 6 Februari.

Ganjar menyebut Ahok punya nilai teguh saat memutuskan sesuatu. “Itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur,” tegasnya.

Sehingga, eks Gubernur Jawa Tengah tersebut meyakini nilai yang sama juga dipegang Ahok. Apalagi, saat ini dia sampai rela mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).