Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Polandia Desember lalu mengumumkan rencana pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi, guna menghubungkan beberapa kota besarnya.

Total Pemerintah Polandia mengalokasikan sekitar 37 juta euro untuk proyek tersebut, yang nantinya akan mencakup pembangunan jalur kereta sepanjang 140 kilometer dan terowongan sepanjang empat kilometer.

Rencana Prestisius ini juga mencakup pembangunan ‘mega-bandara’ yang terletak di antara ibu kota Warsawa dan Kota Lodz yang berfungsi sebagai pusat transit.

Presiden Polandia Andrzej Duda menyebut proyek ini "salah satu proyek terpenting yang dilaksanakan Polandia di abad ke-21," dilansir dari Euronews 1 Februari.

Rute kereta api berkecepatan tinggi baru sepanjang 140 kilometer ini dirancang untuk menghubungkan beberapa kota paling menarik di Polandia. Jalur ini akan menghubungkan Warsawa dengan Kota Lodz dan Wroclaw.

Lodz adalah bekas pusat manufaktur tekstil yang kini menjadi lokasi Museum Pusat Tekstil, serta pusat seni dan budaya Manufaktura di dalam pabrik yang telah dipugar.

Sedangkan di Wroclaw, pengunjung dapat berjalan-jalan di townhouse berwarna pastel yang elegan dan mengagumi balai kota bergaya gotik. Ini merupakan ibu kota kebudayaan Eropa pada tahun 2016, sering terpilih sebagai salah satu tempat paling layak huni di dunia.

Rute kereta api ini merupakan bagian dari proyek Solidarity Transport Hub (CPK) yang lebih luas, yang akan mencakup pembangunan bandara antara Warsawa dan Lodz. Pemerintah Polandia berencana menjadikan pusat transportasi tersebut "salah satu yang terbesar di Eropa".

Namun, proyek tersebut mendapat kritik. Digagas sebelum pandemi, hal ini dikritik oleh CEO Ryanair Michal O'Leary sebagai hal yang "tidak dapat dipahami".

"Sejujurnya saya dapat mengatakan bahwa saya tidak memahami investasi ini," kata O’Leary kepada harian Polandia Rzeczpospolita.

"Meskipun pembayar pajak telah menghabiskan miliaran dolar untuk proyek yang tidak masuk akal ini, masih ada kemungkinan untuk mengabaikannya dan tidak melangkah lebih jauh," lanjutnya.

“Bandara ini tidak diperlukan. Itu direncanakan di tempat dan waktu yang salah. Hanya politisi yang sangat bodoh yang bisa memutuskan melakukan hal seperti itu."

Diketahui, Warsawa sendiri sudah memiliki dua bandara. Namun, Pemerintah Polandia memperkirakan hub baru ini masih ‘masuk akal secara ekonomi’ mengingat peningkatan jumlah wisatawan akibat pandemi ini.