Prabowo Terharu Bicara Lagi dengan Wilfrida TKW yang Pernah Diselamatkan dari Hukuman Mati
Prabowo berbincang dengan Wilfrida/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Capres Prabowo Subianto mengaku terharu bisa melihat dan berbicara lagi dengan Wilfrida Soik, tenaga kerja wanita (TKW) yang diselamatkannya dari hukuman mati di Malaysia. Diketahui, Prabowo membebaskan Wilfrida dari tiang gantungan karena didakwa membunuh majikannya pada 2015 silam.

“Saya kaget, saya terharu tadi bisa lihat Wilfrida lagi. Tapi yang penting bagi saya, Wilfrida hidup dengan bahagia sekarang. Yang jelas kelihatan bahagia karena lebih gemuk, dulu sangat kurus sekali,” ujar Prabowo saat berpidato dalam acara deklarasi dukungan Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) di Balai Kartini, Jakarta, Jumat, 26 Januari. 

Sebelum berpidato di hadapan advokat seluruh Indonesia, Prabowo lebih dulu berbicara dengan Wilfrida melalui panggilan video. Panggilan tersebut dilakukan pihak AAIB tanpa sepengetahuan Prabowo.

Awalnya, Wilfrida bercerita soal bantuan materiil yang diberikan Prabowo kepadanya untuk menghadapi proses hukum di Malaysia. Dia juga mengaku masih ingat Prabowo sempat hadir dalam lima atau enam kali persidangannya.

“Kalau tidak ada Pak Prabowo saya sudah dihukum mati,” ungkap Wilfrida.

 Wilfrida yang sedang berada di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu lantas mengucapkan terima kasih pada Prabowo yang sudah berjasa menyelematkan hidupnya. 

“Saya mau berterima kasih sekali kepada Pak Prabowo. Saya tidak mampu membayar yang diberikan Pak Prabowo kepada saya. Saya hanya mampu mendoa untuk Pak Prabowo selalu sehat,” kata Wilfrida.

"Kalau tidak ada Pak Prabowo, saya tidak ada saat ini” tambah perempuan asal Belu, NTT itu.

 

Prabowo lantas menyapa dan menanyakan kabar Wilfrida serta keluarga. Menteri Pertahanan itu mengaku tidak tahu bahwa Wilfrida menetap di Atambua. Padahal, dirinya kerap berkunjung ke politeknik milik Universitas Pertahanan di Atambua.

“Saya tidak tahu Wilfrida ada di Atambua. Nanti saya cari Wilfrida. Nanti sampai kita ketemu lagi ya,” kata Prabowo.

Dalam pidatonya, Prabowo bercerita, dirinya membantu Wilfrida usai seorang aktivis perempuan menemuinya. Kalau itu, kata Prabowo, si aktivis menceritakan kasus Wilfrida dan meminta bantuan mengingat Prabowo punya teman di Malaysia.

Lewat bantuan kawannya, Prabowo berkenalan dengan pengacara kelas wahid Malaysia, Tan Sri Shafee. Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas meminta Tan menjadi kuasa hukum Wilfrida.

“Di situlah awalnya saya terlibat. Dan saya sampai sekarang punya pendapat, kalau kita bisa bantu orang, kenapa tidak kita bantu. Harus dibantu!,” jelas Prabowo. 

 

Terkait