Ganjar Soal Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye: Akan Dicatat Sejarah, Orang Berubah karena Sesuatu
Tiga capres dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari malam. (ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra)

Bagikan:

JAKARTA - Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo tak mempersoalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkampanye untuk pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia meyakini masyarakat bisa menilainya sendiri.

“Akan dicatat dalam sejarah masing-masing, orang berubah karena sesuatu, dan kemudian orang bisa menilai, enggak apa-apa,” kata Ganjar dalam tayangan YouTube di akun Karni Ilyas Club yang dikutip pada Jumat, 26 Januari.

Ganjar menyebut pilihan Jokowi berkampanye mendukung anaknya yang jadi wakil Prabowo Subianto tentunya menjadi pilihan politiknya dan harus dihormati. “Kalau umpama beliau turun gunung kan statementnya sudah disampaikan, ‘boleh lho presiden kampanye’, saya tidak pernah problem,” tegasnya.

Meski begitu, ia menilai Jokowi harusnya sadar soal tanggung jawab politik dan moral untuk anak muda. “Kalau kemudian elite kita tidak bisa memberikan contoh, tidak mengedukasi maka yang terjadi adalah suka-suka,” ujar eks Gubernur Jawa Tengah itu.

“Kalau sudah suka-suka, yang terjadi hukumnya hanya satu saja, machiavelli. Segala cara akan digunakan,” sambung Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyebut presiden maupun pejabat politik termasuk pejabat publik boleh memihak bahkan berkampanye. Asalkan tak ada fasilitas negara yang digunakan.

"Ini kan hak demokrasi, hak politik setiap orang, setiap menteri, sama saja. Presiden itu boleh lho kampanye, presiden tuh boleh lho memihak," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 24 Januari.

Mantan wali kota Solo itu bahkan memberi sinyal terbuka untuk berkampanye. Hal itu disampaikan Jokowi dihadapan Menteri Pertahanan yang juga Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto. 

Terkait