JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka tiba di Pasar Pharaa Sentani, Papua pukul 08:25 Wita, hari ini. Gibran didampingi Istrinya Selvi Ananda dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia blusukan menyapa seluruh pedagang pasar dan warga.
Di tengah blusukan itu ada aksi lucu yang dilakukan salah seorang mama di Pasar Pharaa, Sentani. Ia berteriak dengan kencang 'Gibran Sayang' saat Gibran tengah melihat-lihat lapak jualan pedagang.
"Gibran sayang," teriak si mama dengan suara cukup keras dilihat VOI ditayangan chanel Youtube On Target TV, Jumat, 26 Januari. Entah siapa mama si pemilik suara yang berteriak demikian. Gibran hanya menoleh dan tersenyum.
Warga dan dedagang tak lupa memanfaatkan momen kunjungan Gibran dengan ber-swafoto, menjabat tangan dan berbincang sedikit dengan putra kedua Presiden Joko Widodo ini. Ada juga seorang ibu yang spontan mengalungkan noken kepada Gibran
"Tuhan memberkati," ujar si ibu disambut suara 'nomor dua e. Itu su pasti," dari warga atau pedagang yang berada disekitar.
Gibran Rakabuming mengatakan penyambutan yang dilakukan warga Kabupaten Jayapura sangat luar biasa. “Ini pertama kalinya saya ke Papua dan penyambutannya sangat luar biasa, sangat hangat, saya doakan bapak ibu semuanya sehat serta dilimpahkan banyak rezeki,” kata Gibran, seperti dilansir ANTARA.
Menurutnya, pemerataan pembangunan di Indonesia sangat perlu sekali dilakukan yang dimulai dengan penambahan pasar-pasar tradisional di Papua.
“Pasar-pasar tradisional di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura perlu ditambah untuk dapat membantu masyarakat meningkatkan ekonominya,” ujarnya.
Dia menjelaskan akses konektivitas jalan-jalan di Papua akan dibangun seperti jalan desa (kampung), jalan nasional wajib dibangun di tanah Papua ini.
“Kalau jalannya belum terkoneksi dengan baik, terbangun dengan baik seperti berlubang dan belum di aspal maka harga barang, logistik apapun akan terus mahal,” katanya.
Dia menambahkan di eranya bersama calon presiden Prabowo Subianto tidak akan melihat pembangunan hanya ‘Jawasentris’ tetapi pemerataan pembangunan terutama di Papua.
BACA JUGA:
“Selain jalan konektivitas terus dilakukan di Papua, kami juga akan membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Hukum Adat guna melindungi tanah adat, hutan adat agar lebih berkeadilan lagi,” ujarnya.