JABAR - Polisi menertibkan aksi premanisme di sejumlah jalur wisata maupun tempat keramaian di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penertibkan menyusul adanya keluhan masyarakat pengguna jalan khususnya wisatawan yang datang ke Garut.
Kepala Polsek (Kapolsek) Cisurupan Iptu Asep Saepudin mengatakan penertiban premanisme ini menyasar kegiatan parkir dan pungutan liar di Kecamatan Tarogong Kaler yang memiliki jalur wisata Cipanas Garut, dan Cisurupan daerah jalur wisata Gunung Papandayan.
"Mereka membuat resah, juga pengguna jalan yang ke arah Papandayan," katanya di Garut, Kamis 25 Januari, disitat Antara.
Asep menjelaskan, operasi premanisme kali ini menindak tegas preman yang melakukan kegiatan parkir liar di sejumlah tempat seperti minimarket dan tempat lainnya yang seharusnya tidak boleh dipungut uang parkir kendaraan.
Selanjutnya, kata dia, aksi premanisme yang memungut uang di persimpangan jalan utama dengan jalan menuju objek wisata Gunung Papandayan yang selama ini kegiatan mereka mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
"Menyeberangkan kendaraan yang mau dan keluar dari jalur Papandayan secara prioritas dengan memberikan imbalan berupa uang, yang terganggu pengguna jalan jalur utama," katanya.
Dalam operasi di wilayah jalur wisata Papandayan itu diamankan sebanyak enam orang ke Markas Polsek Cisurupan berikut barang bukti berupa uang tunai hasil pungli, dan parkir liar.
BACA JUGA:
Selanjutnya mereka dilakukan pendataan identitas diri, dan pembinaan agar kegiatannya tidak mengganggu kenyamanan, keamanan, dan ketertiban umum.
"Selanjutnya didata, terus diberikan pembinaan dan buat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut," katanya.
Tempat lain, wilayah Kecamatan Tarogong Kaler juga berhasil mengamankan enam orang preman yang disinyalir mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum di sejumlah tempat seperti persimpangan jalan.
Kepala Polsek Tarogong Kaler Iptu Sona Rahadian mengatakan, operasi premanisme kali ini meliputi penertiban parkir liar, pungli dan aksi premanisme lainnya yang meresahkan masyarakat.
Operasi pemberantasan preman itu, kata dia, sebelumnya sudah dilakukan beberapa kali, dan akan terus berlanjut untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Garut.
"Kami lakukan secara berkelanjutan, selain menanggapi keluhan masyarakat hal ini juga merupakan salah satu kegiatan rutin kami untuk memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat," kata Sona.