JAKARTA - Israel menyalahkan Hamas saat serangan terhadap kompleks penampungan pengungsi Palestina di Gaza menyebabkan korban massal, mendapat kecaman dari PBB dan sekutu tradisionalnya, Amerika Serikat.
Menurut PBB, serangan tersebut menghantam pusat pelatihan kejuruan yang menampung 30.000 pengungsi di Khan Younis, di Gaza selatan.
"Ada banyak korban jiwa, beberapa bangunan terbakar dan ada laporan korban jiwa. Banyak orang berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, namun tidak dapat melakukannya," kata Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Palestina James McGoldrick, melansir Reuters 25 Januari.
Sementara Thomas White, direktur Urusan Gaza untuk badan PBB UNRWA mengatakan, dua peluru tank menghantam salah satu gedung pusat tersebut, di mana sekitar 800 pengungsi berlindung.
Sedikitnya sembilan orang tewas dan 75 luka-luka. Sementara kepala badan tersebut, Philippe Lazzarini mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi.
"Kompleks itu adalah fasilitas PBB yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada Pemerintah Israel seperti yang kami lakukan pada semua fasilitas kami. Sekali lagi, ini merupakan pengabaian terhadap aturan dasar perang," kritik Lazzarini.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan: "Kami menyesalkan serangan hari ini terhadap pusat pelatihan Khan Younis milik PBB."
"Warga sipil harus dilindungi, dan hakikat perlindungan fasilitas PBB harus dihormati, pekerja kemanusiaan harus dilindungi, sehingga mereka dapat terus memberikan bantuan kemanusiaan yang mereka perlukan untuk menyelamatkan nyawa warga sipil," urai Patel.
Sementara itu, militer Israel awalnya mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan wilayah Khan Younis sebagai basis pejuang Hamas, mengakui pertempuran terjadi di dekat sejumlah besar warga sipil.
Dalam pernyataan kedua yang dikirim setelah kecaman Washington, militer mengatakan pemeriksaan terhadap sistem operasionalnya mengesampingkan bahwa pasukannya telah menyerang pusat tersebut.
Diketahui, pasukan Israel telah melancarkan serangan darat terbesar mereka dalam setidaknya satu bulan, mengepung Khan Younis di mana ratusan ribu orang yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di Gaza tinggal.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kini tinggal di Khan Younis dan kota-kota di utara dan selatannya. Para pejabat Palestina mengatakan, Israel telah menutup dan mengepung rumah sakit-rumah sakit utama di kota itu, sehingga mustahil bagi tim penyelamat untuk menjangkau banyak korban luka dan tewas.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Israel mengatakan Hamas memiliki "pusat komando dan kendali, pos terdepan Hamas dan markas keamanan Hamas di wilayah tersebut.
Sementara itu, pejabat kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 25.700 orang tewas di Gaza sejak konflik Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu, termasuk 210 orang yang tewas dalam 24 jam sebelumnya.
Israel melancarkan serangannya untuk memusnahkan Hamas setelah para pejuang menyerbu kota-kota Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.