JAKARTA - Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan di New York, Amerika Serikat, Hari Selasa, penolakan Israel yang jelas dan berulang laki terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima, memperpanjang konflik di Palestina yang telah menjadi ancaman global.
Sekjen PBB menyebut solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk memenuhi aspirasi kedua belah pihak, mengatakan setiap penolakan untuk menerimanya harus ditolak dengan tegas.
"Konflik Israel-Palestina hanya bisa diakhiri secara permanen melalui solusi dua negara," ujar Sekjen PBB melansir CNN 24 Januari.
Lebih jauh Sekjen Guterres juga mengulangi seruannya agar lebih banyak pengiriman bantuan ke Gaza, mengatakan jumlah bantuan yang masuk ke wilayah kantong Palestina tersebut sangat tidak mencukupi.
"Merupakan sebuah fantasi jika kita berpikir bahwa 2,2 juta orang dapat bertahan hidup hanya dengan bantuan-bantuan saja," katanya.
Terkait itu, Sekjen PBB mengharapkan lebih banyak titik penyeberangan ke Gaza dan akses ke utara, dengan mengatakan hanya tujuh dari 29 misi kemanusiaan yang direncanakan ke utara Wadi Gaza pada awal Januari yang berhasil diselesaikan seluruhnya atau sebagian.
Dalam kesempatan itu, Sekjen Guterres kembali mengungkapkan harapannya ada gencatan senjata kemanusiaan segera terealisasi.
また読む:
"Hal ini akan memastikan bantuan yang cukup sampai ke tempat yang membutuhkan, memfasilitasi pembebasan sandera dan membantu menurunkan ketegangan di Timur
Tengah," tandasnya.
Mengutip The National News, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuai kecaman global dalam beberapa hari terakhir, menyusul penolakannya terhadap gagasan pendirian Negara Palestina.
Pekan lalu, ia menyatakan Israel "harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza bahkan setelah Hamas dihancurkan", menggarisbawahi kebutuhan negaranya untuk memiliki "kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat (Sungai) Yordania".