Didemo Warga Myanmar, Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia di Yangon Temui Pengunjuk Rasa
Pengunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia di Yangon, Myanmar. (Twitter/@IrrawaddyNews)

Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok warga Myanmar menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar, terkait dengan beredarnya kabar Indonesia menyerukan kepada negara-negara ASEAN, untuk mendukung Pemilu ulang yang dijanjikan oleh militer Myanmar. 

Unjuk rasa ini terjadi setelah sebelumnya warga Myanmar ramai-ramai mengecam kabar dukungan Indonesia tersebut. Melalui media sosial Twitter, warga Myanmar ramai-ramai menyatakan penolakannya terhadap rencana Pemilu ulang ini, yang pertama kali diberitakan oleh Reuters dengan merujuk sumber anonim pada pemberitaan Selasa 22 Februari kemarin.

Hingga akhirnya hari ini pun warga Myanmar menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia. Mereka merasa kecewa dan terkejut dengan kabar Indonesia mendukung Pemilu ulang

Dilihat dari laman Twitter @Irrawaddy News, warga membawa berbagai tulisan yang menyatakan penolakannya terhadap wacana Pemilu ulang. 

"Kami tidak butuh Pemilu baru," bunyi salah satu tulisan yang dibawa warga.

"Hargai suara kami, Warga Myanmar," bunyi yang lain. 

"Kami sudah melaksanakan Pemilu yang jujur," bunyi lainnya.

"ASEAN, Respect out Votes," tulis pengunjuk rasa lain. 

Sementara itu, seorang perwakilan Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar sempat menemui para pengunjuk rasa. Dalam video yang beredar di Twitter, perwakilan tersebut menyampaikan kabar yang beredar tidak benar. 

"Sekali lagi saya ingin menjelaskan, bahwa apa yang disebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia yang ditulis di Reuters tidak benar. Indonesia tidak mendukung Pemilu ulang," sebutnya yang mendapat jawaban "Thank you" dari para pengunjuk rasa. 

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah yang dikonfirmasi VOI mengatakan, tidak bisa memberikan komentar karena tidak tahu pejabat siapa yang dimintai komentar.

"Saya tidak bisa konfirmasi, karena saya tidak tahu Reuters merujuk ke siapa. Saya sudah baca tulisannya dan saat ditanya, saya sarankan menunggu misi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi selesai. Ibu Menlu masih akan lakukan konsultasi dalam 2 hari ini, nanti saja setelah ada hasilnya, karena Ibu Menlu yang bisa sampaikan hasil konsultasinya," jelas Teuku Faizasyah.