Program Baru, Prabowo-Gibran Sesumbar Bakal Hapus Utang Kredit Petani dan Nelayan
Capres Prabowo Subianto bersama Cawapres Gibran Rakabuming Raka di acara debat Cawapres, 22 Januari (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo menyebut program baru paslon capres-cawapres nomor urut 2, jika menang Pilpres 2024. Yakni menghapus utang kredit petani dan nelayan.

"Ternyata Ada jutaan petani dan nelayan yang masih terbebani dengan utang lama, namanya kredit usaha petani dan nelayan. Ini dari tahun 90-an," ujar Hashim dalam keterangannya, Minggu, 21 Januari.

Hashim membeberkan, ada 8 juta petani yang masih terbebani utang karena tak mampu bayar hingga lari ke rentenir dan pinjaman online (pinjol). Dari 1.000 nelayan dan petani yang ditemui, masih ada 90 persen terlilit utang. Karena itu, kata Hashim, Prabowo-Gibran ingin melakukan pemutihan terhadap utang para petani dan nelayan.

"Pak Prabowo dan Mas Gibran, mungkin hari kedua dan ketiga mereka akan hapus semua utang itu. Akan lakukan pemutihan. Kita akan lakukan pemutihan agar supaya jutaan petani dan nelayan bisa pinjam lagi. Tidak akan ditagih oleh bank-bank. Kita hapus. Mereka diberi hak pinjam lagi. Mau pinjam Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 500 ribu, monggo. Pemerintah Prabowo-Gibran akan beri hak," bebernya.

Menurut Hashim, dengan program tersebut perbankan tidak akan rugi. Sebab, kata dia, utang lama sudah diganti oleh asuransi. "Kita jamin perbankan nasional tetap sehat. Tidak akan rusak. Bank itu tidak rugi karena utang lama diganti asuransi kredit, maka tidak rugi," jelasnya.

Selain pemutihan utang, Hashim juga mengungkap adanya program pembangunan rumah serta apartemen di desa dan kota. Dalam perencanaan, sebutnya, akan dibangun 20-25 unit rumah di setiap desa di Indonesia. Nantinya, di perkotaan juga akan dibangun rumah susun atau apartemen seperti di Singapura.

"Akan bangun 3 juta unit rumah dan apartemen untuk 3 juta keluarga. Harapannya dalam 10 tahun kita akan bangun 30 juta rumah dan apartemen yang bisa tampung 150 juta warga kita, penduduk Indonesia yang belum punya rumah layak dan baik," kata Hashim.