Setelah Praktik Pengadilan Semu, Kelas PWI Jaya STIH Painan Akan Hadapi ini
Mahasiswa Kelas Khusus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta, mengikuti pengadilan semua. (foto: dok. istimewa)

Bagikan:

TANGERANG- Mahasiswa Kelas Khusus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta memasuki tahap krusial Semester VIII di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Painan, Banten. Setelah menyelesaikan kegiatan Peradilan Semu di Kampus STIH Painan Cikupa, Tangerang pada Sabtu 20 Januari, mereka kini menghadapi serangkaian kegiatan penting.

Salah satu fokus utama di Semester VIII adalah mengikuti Seminar Proposal (Sempro) dan Bimbingan Skripsi, selanjutnya akan diikuti oleh sidang yudisium dan wisuda. Kelas Khusus PWI Jaya telah aktif mengikuti kegiatan Peradilan Semu (PS) dengan simulasi persidangan sebanyak tiga kali, baik dalam sidang pidana maupun perdata yang dipandu oleh dosen Fitriyanti, SH, MH, dan Andre Bani Sagalane, SH, MH.

Kelas Khusus PWI Jaya-STIH Painan memulai perkuliahan di institusi hukum dengan moto "Unggul, Beda & Berkarakter" pada tahun ajaran 2020/2021. Awalnya diikuti oleh 22 mahasiswa, saat ini tinggal 20 mahasiswa karena dua di antaranya meninggal dunia selama masa perkuliahan.

Selama perjalanan perkuliahan, Kelas Khusus PWI Jakarta pada semester VI telah mengikuti semester pendek yang diselenggarakan oleh pihak kampus. "Kami berencana untuk membentuk firma hukum melibatkan seluruh mahasiswa," ujar Penerus Bonar, salah satu mahasiswa yang juga pengelola Majalah Hukum dan Politik Keadilan serta situs keadilan.id.

"Kami percaya pada integritas pimpinan STIH Painan," tambah Naek Pangaribuan, pengelola media 'Jakartanews'. Fathan Rangkuti, produser Vidio, menilai STIH Painan sebagai salah satu perguruan tinggi ilmu hukum terbaik. "Tentu, kita berharap dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu sesuai ketentuan," ujar Fathan, yang selalu aktif dalam setiap perkuliahan.

Pendapat senada disampaikan oleh Teddy Kurniawan, wakil Voice of Indonesia (voi.id), yang meraih penghargaan Kontributor Terbaik dari Jakpro. "Kita masuk dan selesai bersamaan," ungkap Teddy, mahasiswa termuda di Kelas Khusus PWI Jaya-STIH Painan.