Militer Ukraina Klaim Sukses Hancurkan Pesawat Komando dan AWACS Milik Rusia
Ilustrasi pesawat pengintai Beriev A-50 Rusia. (Wikimedia Commons/Сергея Луценко, Тимофея Никишина)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina mengatakan pada Hari Senin, mereka sukses menghancurkan sebuah pesawat pengintai Beriev A-50 Rusia dan sebuah pesawat komando udara Ilyushin Il-22 di wilayah Laut Azov, yang merupakan pukulan terhadap operasi militer Rusia di wilayah pendudukan Ukraina selatan.

"Angkatan Udara Ukraina menghancurkan pesawat pendeteksi radar jarak jauh A-50 musuh dan pusat kendali udara IL-22 musuh," tulis Panglima Militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi di aplikasi pesan Telegram, seperti melansir Reuters 15 Januari.

"Saya berterima kasih kepada Angkatan Udara atas operasi yang direncanakan dan dilaksanakan dengan sempurna di wilayah Laut Azov!" sambungnya.

Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan tersebut secara independen. Adapun Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar tertulis.

Sementara itu, beberapa blogger militer Rusia mengatakan jatuhnya pesawat tersebut akan menjadi kerugian besar bagi angkatan udara Rusia, karena jumlah pesawat yang beroperasi terbatas.

"Ini akan menjadi hari kelam bagi Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Rusia," tulis Rybar, seorang blogger dengan hampir 1,2 juta pelanggan yang mendukung dan memberikan komentar mengenai perang Rusia di Ukraina.

"Jumlah A-50 tidak banyak. Dan spesialis yang mengoperasikannya umumnya jarang. Jika pesawat jenis ini tertembak, awaknya tidak akan bisa melarikan diri," tandasnya.

Kementerian Pertahanan Ukraina menilai pesawat A-50 senilai 330 juta dolar AS. Pernyataan Kyiv tidak menyebutkan bagaimana pesawat-pesawat itu dihancurkan.

Diketahui, Beriev A-50, yang pertama kali mulai beroperasi menjelang akhir era Soviet, adalah pesawat Peringatan Dini dan Kontrol Lintas Udara (AWACS) berukuran besar yang dapat memindai area beberapa ratus kilometer untuk mencari pesawat, kapal dan rudal musuh.

Tidak jelas berapa banyak A-50 yang dimiliki Rusia dalam pelayanannya. Namun, lembaga pemikir IISS yang berbasis di London mengatakan dalam laporan tahun 2021, Rusia memiliki sembilan pesawat A-50 yang beroperasi, termasuk empat pesawat A-50U yang dimodernisasi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan awal tahun lalu, A-50U yang dimodernisasi telah menjalankan misi selama perang di Ukraina.

Pesawat tersebut, yang diberi nama Mainstay oleh NATO, dapat mendeteksi lebih dari 300 target secara bersamaan. Ia dapat mendeteksi dan melacak peluncuran rudal pada jarak 800 kilometer (497 mil) dan target darat dan laut pada jarak 300 km.