FLORES - Tim SAR Gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Polri, dan TNI mengevakuasi 528 jiwa warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Evakuasi itu dilakuka setelah pendekatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan aparat keamanan terhadap masyarakat.
"Melihat perkembangan informasi perihal meningkatnya erupsi dan lahar yang mengalir bisa menerjang pemukiman maka kami ajak masyarakat yang belum evakuasi untuk dievakuasi ke Konga," kata Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Rihi di Desa Riang Rita, Kecamatan Ile Bura, dilansir ANTARA, Senin, 15 Januari.
Sebagian besar warga dievakuasi ke posko pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Titehena untuk menghindari hambatan akses logistik dan akses penyelamatan saat kejadian erupsi.
Doris mengatakan pihaknya melakukan komunikasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki untuk melihat perkembangan erupsi gunung yang berstatus Awas itu.
"Kami juga butuh informasi mengenai apakah mengeluarkan awan panas atau tidak," ucapnya.
Penutupan akses jalan Trans Flores dari Larantuka ke Maumere melewati Desa Dulipali belum bisa diberlakukan karena akan berpengaruh pada banyak hal, seperti penyaluran bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Larantuka, Solor, dan Adonara.
Namun akses jalan itu akan ditutup jika rekomendasi yang ada untuk alasan keselamatan, sehingga jalur alternatif yang digunakan adalah jalur utara.
BACA JUGA:
Tim dari Dinas PUPR NTT serta Dinas PUPR Kabupaten Flores Timur dan Sikka telah melakukan survei sementara untuk jalur utara dan bisa dilalui oleh truk jenis fuso.
"Kita harus jamin akses semuanya terutama akses logistik untuk Flores Timur, BBM, dan lainnya. Kita menunggu informasi dari pihak Vulkanologi," katanya menjelaskan
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kini berstatus Awas atau Level IV.
Tujuh desa yang tersebar di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura kini telah mengungsi pada posko-posko pengungsian yang disiapkan pemerintah daerah maupun rumah-rumah warga.