JAKARTA - Montpellier menjadi kota metropolitan terbaru di Prancis yang menggratiskan transportasi umum untuk penduduknya, setelah memperkenalkan skema tersebut bulan lalu.
Kota di Prancis selatan ini menggratiskan moda transportasi umum trem dan bus pada 21 Desember lalu.
Tujuannya, untuk mengurangi emisi dan polusi udara, sementara di sisi lain untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penduduk kota.
"Dengan memperkenalkan transportasi gratis, kami berani mengambil langkah besar dalam mewujudkan keadilan sosial, kemajuan, yang berfungsi untuk transisi ekologi," cuit Wali Kota Montpellier Michaël Delafosse ketika skema tersebut diumumkan, dilansir dari Euronews 10 Januari.
Namun, berbeda dengan penduduk setempat, pengunjung dan wisatawan masih harus membayar 1,60 euro (1,70 dolar AS) per perjalanan, dikutip dari The Guardian.
Sebelumnya, kota ini telah bereksperimen dengan menggratiskan transportasi pada akhir pekan sejak September 2020. Pada tahun 2021, kebijakan ini diperpanjang hingga hari kerja untuk usia di bawah 18 tahun dan di atas 65 tahun.
Perpanjangan lebih lanjut dari skema ini merupakan bagian dari upaya kota ini senilai 150 juta euro untuk mencapai mobilitas nol karbon, yang juga mencakup investasi pada jalur sepeda dan penciptaan zona rendah emisi.
Untuk dapat menikmati layanan transportasi gratis ini, penduduk Montpellier dapat mendaftar untuk mendapatkan tiket transportasi gratis di aplikasi M'Ticket dan situs web TAM. Diperlukan foto identitas dan bukti alamat.
Tiket masuk tersebut kemudian akan tersedia di ponsel cerdas Anda dan harus divalidasi setiap kali Anda naik bus dan trem.
Wali Kota Delafosse mengatakan, inisiatif ini merupakan bagian dari "komitmen Eropa terhadap iklim dan daya beli".
"Kami telah membentuk sebuah asosiasi untuk membantu wali kota Eropa lainnya membuat pilihan yang sama," katanya.
Diketahui, dengan penduduk sekitar 500.000 jiwa, Montpellier kalah dari kota-kota lain di Prancis yang telah menerapkan skema serupa, sejak pengelolaan transportasi di negara tersebut didesentralisasi pada tahun 2015.
Namun sebagian besarnya berpenduduk kurang dari 150.000 jiwa.Dengan hampir 200.000 penduduk, Dunkirk adalah kota terbesar yang sejauh ini menerapkan transportasi gratis.
Secara total, 39 wilayah di Prancis memiliki skema serupa, termasuk Aubagne di pinggiran kota Marseille, kota pelabuhan Calais, dan komune barat Niort.
Montpellier akan menjadi kota terbesar sejauh ini yang mengadopsi skema semacam itu. Bagaimana dengan Paris? Skema ini dinilai tidak mudah ditiru kota terbesar di Prancis tersebut yang sangat bergantung pada pendapatan tiket transportasi.
Jika beberapa kota menengah, tiket hanya mewakili 10 persen pendanaan transportasi, menurut Vie-publique. Sementara kota besar seperti Paris, Lyon dan Marseille, angkanya berkisar antara 25 hingga 40 persen.
BACA JUGA:
Kota-kota ini kemungkinan besar akan terus memilih akses gratis sebagian terhadap transportasi yang berfokus pada kelompok berpenghasilan rendah, seperti generasi muda, lansia dan pengangguran.
Misalnya, di ibu kota Prancis, transportasi gratis untuk anak di bawah 18 tahun diperkenalkan pada tahun 2020 untuk membantu siswa kembali ke sekolah. Nantes memperkenalkan perjalanan akhir pekan gratis pada tahun 2021. Dan pada tahun 2021, wilayah Occitane di Prancis selatan melakukan uji coba menawarkan 30 perjalanan kereta gratis per bulan untuk anak berusia 18 hingga 26 tahun.
Total, lebih dari 50 kota besar dan kecil di Eropa kini telah memperkenalkan transportasi umum gratis, dengan pertimbangan ambisi iklim dan kesetaraan sosial sebagai motivasi utama mereka.