47 WNI di Wilayah Serangan Amerika Serikat-Inggris Terhadap Militan Houthi Selamat
Jet tempur Amerika Serikat lepas landas dari kapal induk untuk menyerang kelompok Houthi. (Twitter/@CENTCOM)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terluka akibat serangan gabungan Amerika Serikat dan Inggris terhadap posisi militan Houthi di Yaman, termasuk WNI yang berada di wilayah yang menjadi sasaran serangan.

Dalam keterangan di situsnya, Kementerian Luar Negeri mengatakan, serangan pada Hari Jumat dilakukan terhadap wilayah-wilayah Houthi di Sanaa, Hudaidah, Dhammar, Sa'da Hajjah dan Taiz.

"KBRI Muscat yang memiliki wilayah kerja di Yaman terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di Yaman dan kondisi para WNI," tulis Kemlu RI, seperti dikutip Jumat 12 Januari.

"Hingga saat ini, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan dimaksud," sambung Kemlu RI.

Lebih jauh diterangkan, tercatat 47 WNI berdomisili di wilayah yang mendapat serangan dengan sebaran di Sanaa (15 orang), Hudaidah (19 orang) dan Dhammar (13 orang).

"Berdasarkan komunikasi dengan para WNI tersebut, mereka dalam keadaan baik dan aman," kata Kemlu RI.

"KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia, untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI," lanjut Kemlu.

Berdasarkan data lapor diri, terdapat sebanyak 4.866 WNI berdomisili di Yaman, mayoritas adalah mahasiswa di wilayah Tarim Hadhramaut.

KBRI Muscat telah mempersiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut. Sebelumnya, pada tanggal 2 November 2023, KBRI Muscat telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Yaman khususnya di Wilayah Sanaa dan sekitarnya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau dapat berpindah sementara waktu ke Yaman selatan yang lebih aman.

Diketahui, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, tindakan yang dilakukan sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Kelompok Houthi yang didukung Iran mengatakan serangan mereka terhadap rute pelayaran di Laut Merah adalah bentuk dukungan terhadap Palestina dan Hamas, dikutip dari Reuters.

Serangan tersebut dilakukan dengan pesawat terbang, kapal laut dan kapal selam. Seorang pejabat AS lainnya mengatakan lebih dari selusin lokasi menjadi sasaran dan serangan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi, dan bukan hanya sekedar simbolis.