CIANJUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan di Cianjur hingga Kamis 11 Januari mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan, status itu menyusul banjir dan longsor melanda Kecamatan Ciranjang, Bojongpicung dan Haurwangi sejak Kamis 4 Januari.
"Status darurat bencana ditetapkan berdasarkan informasi BMKG terkait cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur hingga April, disertai banjir susulan sempat terjadi di ketiga kecamatan tersebut," katanya di Cianjur, Selasa 9 Januari, disitat Antara.
Selain itu, BPBD Cianjur juga menetapkan status siaga di seluruh wilayah Cianjur sampai dengan April 2024. Hal itu lantaran curah hujan tinggi disertai cuaca ekstrem masih terus akan turun.
Asep bilang, pihaknya juga menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tiga kecamatan berstatus darurat bencana banjir dan longsor
Pihaknya juga meminta warga untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga dapat segera mengungsi ketika melihat debit air sungai mulai mengenangi perkampungan guna antisipasi jatuhnya korban jiwa.
"Untuk seluruh kecamatan di Cianjur masih berlaku siaga bencana hingga April, karena sebagian besar wilayah di Cianjur rawan terjadi bencana alam terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.
BACA JUGA:
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, sudah menginstruksikan seluruh aparat desa dan kecamatan untuk melakukan pendataan dan pelaporan serta pemetaan ketika terjadi bencana alam termasuk menyediakan lokasi pengungsian bagi warga ketika dibutuhkan.
Herman meminta warga segera melapor ke aparat dan petugas dari BPBD Cianjur, ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana atau kerusakan yang disebabkan bencana alam seperti kerusakan jembatan, jalan dan fasilitas umum lainnya.
"Kami sudah meminta camat dan kepala desa untuk melakukan pengecekan, terutama daerah yang rawan bencana banjir dan longsor, ketika melihat kerusakan dapat melakukan perbaikan segera, agar tidak sampai ambruk atau rusak parah baru dilaporkan dan diperbaiki," katanya.
Pihaknya menekankan aparat desa dan kecamatan melakukan pencegahan dengan cara memantau dan mengecek kondisi tebing dan seluruh infrastruktur serta debit air sungai setiap harinya terutama saat hujan turun deras, sehingga mitigasi bencana berjalan.