JABAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta warga di seluruh wilayah Cianjur memahami tanda alam akan terjadi bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dindin, mengatakan, sejak dua pekan terakhir telah ada 6 laporan masuk terkait banjir dan longsor. Termasuk longsor di Kecamatan Sukaresmi.
"Informasi dari BMKG curah hujan masih tinggi sampai akhir bulan Maret, sehingga warga di sejumlah wilayah diminta untuk tetap siaga dan waspada karena dapat memicu terjadinya bencana alam banjir, longsor dan pergerakan tanah," katanya, Minggu 19 Maret, disitat Antara.
Dindin menjelaskan sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana alam kedua tertinggi di Jabar, sehingga pihaknya menyiagakan seluruh relawan tangguh bencana untuk melakukan pengawasan dan segera melapor ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.
BACA JUGA:
Bahkan di wilayah pantai selatan Cianjur, pihaknya berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk mengimbau warga terutama nelayan dan wisatawan untuk tidak bermain air di pinggir pantai karena gelombang tinggi masih melanda kawasan tersebut.
"Seluruh relawan kami siagakan termasuk berkoordinasi dengan aparat setempat, guna mengimbau warga mengurangi aktifitas saat hujan turun deras atau segera mengungsi jika intensitas hujan lebih dari dua jam terutama warga yang tinggal di bantaran sungai," katanya.
Pihaknya mencatat selama dua pekan terakhir, enam kejadian bencana alam sudah ditangani pihaknya seperti banjir yang melanda Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cugenang dan beberapa kecamatan di wilayah selatan.
Sedangkan longsor dan pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Sukaresmi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan kepala keluarga yang dilaporkan sempat mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing sejak Jumat 17 Maret.