Hunian Darurat Korban Gempa Cianjur yang Rusak Akibat Banjir Sudah Diperbaiki
Hunian darurat milik warga korban gempa di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, rusak terbawa banjir yang melanda Senin (20/3/2023) malam.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Bagikan:

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat belasan hunian darurat yang rusak terbawa banjir bandang di dua kecamatan Pacet dan Cugenang, sudah diperbaiki dan kembali dihuni pemiliknya.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan banjir yang terjadi di dua kecamatan akibat hujan deras disertai angin kencang menyebabkan 18 hunian darurat dan dua rumah permanen rusak berat, akibat terkena longsor di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

"Tidak ada korban jiwa, namun 18 kepala kelurga sempat mengungsi sementara karena hunian darurat yang mereka tempati rusak terbawa banjir. Namun siang ini, mereka sudah kembali mengisi hunian darurat yang sudah dibangun kembali," katanya dilansir ANTARA, Selasa, 21 Maret.

Rudi menjelaskan akibat hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah di Cianjur, menyebabkan 100 rumah di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, tergenang air bah setinggi 50 centimeter dan 85 rumah di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, mengalami hal yang sama.

Namun hingga Selasa siang warga yang sempat mengungsi ke tempat yang dinilai aman dari jangkauan air, sudah kembali dan membersihkan rumahnya dari lumpur yang disisakan banjir bandang akibat selokan tersumbat sampah dan penyempitan akibat material bangunan yang ambruk.

"Untuk warga yang sempat mengungsi tercatat sekitar 550 jiwa di dua kecamatan yang tergenang banjir. Saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing, warga dibantu petugas membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa air bah," katanya.

Sedangkan jalur Sate Sinta yang sempat ditutup sementara akibat kembali longsor, saat ini sudah kembali dibuka normal dari kedua arah. Namun pihaknya tetap mengimbau agar warga, terutama pengguna jalan, untuk tetap berhati-hati dan waspada saat melintas terutama ketika hujan lebat.

"Kami juga meminta warga untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana, segera mengungsi jika hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam. Sesuai informasi dari BMKG hujan lebat akan mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur hingga akhir Maret," katanya.