Sebut Korban Gempa Cianjur Masih Butuh Penanganan Nasional, Sekjen PMI: Pembersihan Puing Rumah Terkendala Alat Berat
Bangunan rusak dihentak gempa Cianjur pada Senin 21 November. (Diah-VOI)

Bagikan:

JABAR - Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menyebutkan korban gempa bermagnitudo 5,6 Cianjur masih memerlukan penanganan secara nasional. Kendala yang dihadapi terkait tenaga dan alat berat hingga medan jangkauan.

"Penanganan gempa Cianjur harus dilakukan bersama secara nasional mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten serta organisasi kemanusiaan karena pemulihan banyak terhambat seperti pembersihan puing rumah masih terkendala tenaga dan alat berat agar warga dapat kembali ke rumah," katanya di Cianjur Senin 26 Desember, disitat Antara.

Satu bulan setelah gempa Cianjur tercatat puluhan ribu rumah rusak. Banyak warga terdampak tinggal di posko pengungsian dan tenda darurat yang dibangun mandiri. Mereka pun, lanjut dia, masih berharap menempati hunian darurat sembari menunggu bantuan pembangunan dari pemerintah.

"Situasi akibat gempa tidak ringan, ditambah lokasi terdampak tersebar sehingga banyak puing bangunan, hingga ketersediaan lahan hunian darurat yang terbatas. Ini perlu perhatian nasional tetap harus diberikan karena level kerusakan-nya lumayan parah dan progres pemulihan yang lambat akibat berbagai kendala," tuturnya.

Pihaknya menilai dengan lambatnya penanganan bangunan yang ambruk akan berdampak lamanya korban gempa tinggal di posko pengungsian, untuk membantu mempercepat proses pembersihan butuh campur tangan pemerintah secara nasional mulai dari TNI/Polri, kementerian dan dinas terkait.

"Rumah hunian darurat yang aman dan kuat harus diprioritaskan di masa pemulihan sampai hunian tetap rampung. Kami mengajak semua pihak untuk bisa membangun hunian tersebut, agar semua pengungsi dapat tinggal di tempat yang lebih baik bukan di dalam tenda untuk sementara waktu," tandasnya.