Bagikan:

CIANJUR - Polisi menerjunkan alat berat membersihkan puing reruntuhan masjid dan bangunan rumah warga ke lokasi terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat.

Kapolsek Cianjur, Kompol Faisal mengatakan, tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Polri mulai fokus penanganan pasca-bencana dengan membersihkan puing bangunan yang ambruk termasuk masjid Al-Falah di Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.

"Cianjur harus bangkit dan segera pulih, kami menurunkan alat berat untuk menyingkirkan puing bangunan yang ambruk agar cepat selesai, termasuk bangunan rumah di sekitarnya agar saat pembangunan kembali tidak terkendala," katanya di Cianjur, Kamis 1 Desember, disitat Antara.

Penanganan cepat bersama setelah bencana gempa 5.6 mengguncang Cianjur, tutur dia, segera dilakukan agar masyarakat yang mengungsi dapat kembali ke rumahnya masing-masing guna menjalani kehidupan normal dan warga yang rumahnya rusak dapat dilakukan pembangunan kembali.

Tidak hanya membersihkan puing bangunan yang ambruk akibat gempa, Polres Cianjur juga memberikan berbagai pelayanan untuk warga korban gempa seperti mendirikan dapur umum, posko pelayanan kesehatan hingga melakukan patroli ke perkampungan dan perumahan yang ditinggal mengungsi.

"Kami juga menambah jadwal patroli ke berbagai wilayah terdampak yang masuk dalam wilayah hukum Polsek Cianjur, guna memberikan rasa aman nyaman bagi warga selama mengungsi dan meninggalkan rumahnya yang tetap dipantau keamanannya," tuturnya.

Hingga hari ke-11 setelah kejadian atau Kamis 1 Desember, tercatat korban luka berjumlah 703 orang, 328 meninggal dunia, dan 12 orang dalam pencarian.

Gempa ini juga menyebabkan 108.720 orang mengungsi. Mereka tersebar di 39.985 titik pengungsian terdiri dari 52.987 laki-laki dan 55.733 perempuan.

Sebelumnya, gempa terjadi berkekuatan magnitudo 5,6 di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.