Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menilai Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, harus belajar lagi terkait kerahasiaan data pertahanan negara.

Pasalnya, mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta Capres nomor urut 2 yang juga Menteri Pertahanan untuk mengungkap data pertahanan ke publik dalam debat ketiga kemarin.

"Pak Anies harus tahu dan belajar lagi, data soal pertahanan itu sangat dilindungi. Tidak bisa sembarang diumbar, hanya untuk kalangan tertentu karena menyangkut keamanan dan kedaulatan negara," ujar Wakil Ketua TKN Grace Natalie, Selasa, 9 Januari.

Grace menganggap, Anies tidak memahami risiko yang muncul jika data pertahanan dibuka di depan publik. Apalagi, debat capres disiarkan secara langsung oleh televisi dan berbagai platform media lainnya, sehingga sangat mungkin ditonton oleh banyak negara.

"Jadi Pak Anies jangan tendensius dan bermaksud menyudutkan Pak Prabowo, tetapi dia lupa dampak dari apa yang disampaikannya. Ini menyangkut keamanan dan kedaulatan negara. Bisa dibayangkan kalau data pertahanan militer kita bocor," kata Grace.

Mantan jurnalis itu menjelaskan, pengaturan hukum mengenai tindak pidana informasi rahasia negara dapat ditemukan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) maupun instrumen khusus lainnya. Hal ini merujuk pada Pasal 124 KUHP yang mengatur tentang rahasia militer.

Menurut Grace, saat ini RUU tentang Rahasia Negara masih dalam pembahasan di DPR. Dalam RUU itu, kata dia, soal pertahanan masuk dalam Pasal 4 huruf a.

"Bunyinya, yang dimaksud rahasia negara di bidang pertahanan dan keamanan negara, antara lain, persenjataan, perbekalan, peralatan tempur, dan penemuan teknologinya, beserta riset pengembangan," jelas Grace.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu juga menyoroti tanggapan Anies yang siap berdiskusi dengan Prabowo namun harus di depan banyak orang. Menurut Grace, Prabowo sudah terbiasa dengan diskusi terbuka.

"Justru kan Pak Prabowo mengajak, sudah biasa beliau diskusi terbuka," katanya.

Terlebih sebagai Menhan, tambah Grace, Prabowo juga selalu terbuka jika rapat dengan DPR. "Termasuk partai pendukungnya Pak Anies (NasDem, PKB, PKS)," ucapnya.

Kendati demikian, Grace mengingatkan bahwa dalam isu pertahanan, ada yang menjadi rahasia negara dan tak bisa disampaikan kepada publik.

"Yang rahasia tentu tidak bisa disampaikan detail ke publik, kan rahasia negara. Tapi kan ada bagian yang masih bisa dijelaskan," tandasnya.

Diketahui, Anies dan Prabowo ribut soal buka data pertahanan Indonesia. Anies menuntut agar Prabowo buka data secara terang-terangan. Sedangkan Prabowo menyebut ruang dan waktu di debat capres tidak memungkinkan.

"Pak Prabowo, ini bukan ranah pribadi ini soal negara. Ini harus dilakukan di ruang publik. Jadi bila ada di antara Kami yang tunjukkan data berarti benar," kata Anies dalam debat capres di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari.

Anies pun menerima tantangan Prabowo untuk diskusi soal pertahanan. Tapi syaratnya harus di depan publik,m.

"Harus di depan semua orang," kata Anies di Gorontalo kemarin.