Jakarta - Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay menilai Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mempunyai niat yang buruk untuk mempermalukan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dengan sengaja mengungkap soal lahan dan menilai kinerja menteri pertahanan.
Sebab menurutnya, apa yang disampaikan Anies dalam debat ketiga yang digelar KPU di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari, kemarin sungguh disinformasi dan terkesan provokatif. Bahkan, kata Saleh, memang seperti ingin menyerang Prabowo secara personal.
"Kemarin itu, pak Anies tidak hanya menyampaikan data salah dan provokatif. Tetapi sangat terasa bahwa sebelum debat semuanya sudah dipersiapkan. Data sudah disusun dengan target menjatuhkan dan mempermalukan Prabowo. Tindakan seperti ini sangat tidak pantas dan jauh dari adat istiadat dan nilai-nilai ketimuran," ujar Saleh dalam keterangannya kepada VOI, Rabu, 10 Januari.
Ketua Fraksi PAN DPR itu lantas merangkum beberapa data salah yang disampaikan Anies. Pertama, Anies menyebut bahwa Kementerian Pertahanan menghabiskan Rp700 triliun anggarannya untuk membeli alutsista bekas. Kedua, tanah yang dikuasai Prabowo seluas 340 hektar yang kemudian dikoreksi dengan menyebut 340 ribu hektar.
"Soal anggaran, adalah sangat menyesatkan jika disebut semuanya membeli alutsista bekas. Padahal, anggaran tersebut adalah anggaran untuk 5 tahun kementerian pertahanan. Dan itu dipergunakan secara kolektif oleh TNI AD, AU, AL, dan biaya yang dibutuhkan untuk operasional dan kesejahteraan prajurit," jelas Saleh.
Sementara terkait kepemilikan tanah, Saleh menegaskan, informasi itu salah dan jauh dari kebenaran. Selain jumlah luas lahan yang salah, kata dia, tanah yang dimaksud sudah dikembalikan ke negara beberapa tahun lalu.
"Andaikata kepemilikan itu masih terjadi, tidak ada satu aturan pun yang dilanggar. Bahkan, kepemilikan itu, menurut Jusuf Kalla, diambil oleh Prabowo agar tidak dikuasai oleh orang asing," katanya.
Dengan dua data itu saja, Saleh menilai, mantan gubernur DKI Jakarta itu punya niat buruk untuk menjatuhkan Prabowo. Padahal, kata dia, Prabowo pernah berjasa dalam proses pengangkatannya menjadi pemimpin ibukota.
"Dari kedua kasus ini saja, sudah kelihatan ada niat buruk dari Anies untuk menjatuhkan dan mempermalukan Prabowo," sambung Anggota DPR dapil Sumut II itu.
BACA JUGA:
Karena itu, menurut Saleh, tidak heran jika banyak video ibu-ibu yang menangis dan viral di medsos karena merasa iba dan kasihan kepada mantan Danjen Kopassus itu.
"Jangan nanti muncul fitnah lagi kalau Prabowo Playing victim. Sedikit pun tidak ada niat untuk itu. Tetapi faktanya memang Prabowo menjadi korban bullying," pungkasnya.