JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan menyoroti soal kesejahteraan dan kenaikan gaji anggota TNI-Polri. Jika dibandigkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kata dia, kenaikan gaji di era Jokowi hanya terjadi tiga kali.
Padahal, sambung Anies, prajurit TNI-Polri sudah bekerja biasa di lapangan. Sehingga harus berikan rasa hormat dan terima kasih dengan memberikan kenaikan gaji.
“Karena mereka mengerjakan hal-hal yang sulit, hal-hal yang berat. Tetapi sisi kebijakan menurut saya lebih parah kenapa? Di era Pak SBY kenaikan gaji terjadi sembilan kali. Selama era (pemerintahan) ini hanya naik gaji tiga kali dan akan naik nanti di tahun depan karena menjelang Pemilu mungkin naik gajinya,” ucapnya dalam Debat Capres 2024 dilansir dari YouTube KPU RI, Minggu, 7 Januari.
Menurut Anies, peningkatan kesejahteraan prajurit TNI-Polri juga selama ini belum diupayakan secara serius, tidak seperti PNS di sejumlah kementerian yang tunjangan kinerjanya (tukin) diupayakan untuk naik.
BACA JUGA:
“Tetapi disisi lain kesejahteraannya tidak dipikirkan dengan serius, tukin hanya 80 persen. Lihat Kementerian Keuangan, lihat Kementerian PUPR menteri-menterinya mengusahakan peningkatan tukin mereka,” ujarnya.
Selain itu, Anies juga menyoroti penggunaan alat utama sistem senjata (alutsista) bekas yang digunakan TNI. Kata dia, risiko dari penggunaan alutsista bekas adalah keselamatan prajurit.
“Kita lihat alutsista yang bekas yang itu risikonya adalah keselamatan TNI kita. Mereka bekerja keras menjaga setiap jengkal tanah Republik ini, tetapi mereka tidak didukung dengan policy,” katanya.