Rumahnya Kebanjiran, Dewi Tanjung: <i>Guys</i> Nyai Mau <i>Demoin</i> Anis Ah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Instagram @dkijakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah wilayah Jakarta terendam banjir beberapa hari ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi orang yang disoroti akibat banjir ini.

Akun Twitter Dewi Tanjung, @DTanjung15 bercerita jadi korban banjir ini. Dia akan mendemo Anies karena tak terima rumahnya kebanjiran.

"Guys Nyai Mau Demoin si Anis aahh. Rumah Nyai sih Ngga Kebanjiran. Nyai Ngga Terima neeehh Kenapa Rumah Nyai kehujanan. Ini sama aja Melawan Sunnatullah. Harusnya air itu turun ke bumi masuk kedalam tanah bukan di atas Atap rumah Nyai," kata dia dikutip VOI, Senin, 22 Februari.

Banjir yang terjadi akibat hujan yang terjadi secara terus menerus pada Jumat, 19 Februari lalu hingga Sabtu, 20 Februari lalu membuat 1.722 warga Jakarta Timur mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun telah menyiapkan 10 tempat pengungsian.

"Jumlah pengungsi 1.772 dari 514 KK. Semuanya dari wilayah Jakarta Timur dan ada 10 lokasi pengungsian yang juga disiapkan di wilayah Jakarta Timur," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 21 Februari.

Selanjutnya, terdapat lima orang meninggal dunia akibat banjir ini. Seorang di antaranya adalah warga lanjut usia (lansia) berjenis kelamin laki-laki karena terkunci di dalam rumah.

"Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan," ungkapnya.

Sementara empat di antaranya adalah tiga anak laki-laki yang terseret arus banjir saat sedang bermain di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. "Dan seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," jelasnya.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Jika terjadi keadaan darurat dapat menghubungi Call Center 112. Serta melaporkan jika menemukan genangan/banjir melalui aplikasi JAKI dan peta bencana, dan masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M," tutur Sabdo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, dia dan jajaran pemerintahannya telah bersiaga dan menyiapkan diri sejak tahun lalu untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat.

Persiapan ini juga dilakukannya untuk menghadapi hujan yang bakal terjadi pada 23-24 Februari mendatang seperti prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kami sudah bersiaga selama persiapan dari tahun-tahun kemarin," kata Anies kepada wartawan saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Februari.

Hal ini, sambungnya, bisa dilihat dengan cepatnya seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bergerak saat hujan turun dengan deras pada Jumat, 19 Februari.

"Indikasinya apa, indikasinya kecepatan bergerak ketika hujan yang amat deras," tegasnya.

"Sehingga, teman-teman bisa lihat ketika terjadi hujan dalam waktu yang relatif singkat kita bisa bekerja sama dengan seluruh masyarakat, jajaran, termasuk TNI Polisi untuk memastikan (banjir, red) segera surut," imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini bakal terus mempertahankan tiga prinsip dalam penanganan banjir.

"Satu siaga, dua tanggap, dan tiga galang. Ini kami galakkan terus," ujar Anies.