JAKARTA - Pihak keluarga korban melepas kepergian almarhum Fabian Athaya (14) seorang pelajar SMP yang tewas akibat kecelakaan di Flyover Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, dengan ikhlas.
Keluarga mengikhlaskan kematian Fabian saat jenazah remaja itu mulai dikebumikan di TPU Malaka II, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Jarwis selaku paman korban mengatakan, kejadian tersebut adalah musibah dan sudah menjadi takdir bagi keluarganya maupun FA.
Sehingga setelah jenazah dimakamkan, pihak keluarga hanya bisa mengikhlaskan kepergian putra ke dua dari dua bersaudara tersebut.
"Namanya musibah, takdirnya Allah SWT. Namanya ujian dari Allah SWT, sehingga harus ikhlas aja," kata Jarwis saat ditemui wartawan di TPU Malaka II, Kamis, 4 Januari.
Prosesi pemakaman jenazah korban dipenuhi isak tangis pihak keluarga, guru sekolah korban, dan rekan korban.
Setelah pemakaman selesai, para rekan korban nampak berfoto bersama di samping makam FA untuk mendokumentasikan sebagai kenangan terakhir.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, identitas pelajar sekolah menengah pertama (SMP) yang tewas akibat kecelakaan di Flyover Pondok Kopi, Jakarta Timur, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Fabian Athaya (14) warga Cakung, Jakarta Timur.
Saat kejadian, korban mengendarai motor sport bermerek Yamaha dengan nopol B 4928 TSR. Korban merupakan seorang pelajar pria yang akan berulang tahun pada 21 Februari, bulan depan.
Korban ditemukan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada Kamis, 4 Januari, pagi. Kejadian terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat korban hendak bersekolah.
"Korban FA alami luka berat di kepala hingga meninggal dunia di TKP," kata Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur, AKP Darwis saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 4 Januari.
Motor milik FA mengalami kerusakan di bagian kanan dan setang kiri tergores aspal. Kecelakaan maut itu bermula ketika motor yang dikendarai pelaku dan tidak diketahui identitasnya berjalan dari arah timur ke barat melalui Jalan Raya I Gusti Ngurah Rai.
"Sesampainya di Flyover Pondok Kopi, motor terlibat serempetan dengan Yamaha B 4928 TSR yang dikemudikan oleh korban FA," ujarnya.
Kemudian motor milik korban FA alami oleng ke kanan dan menabrak pembatas jalan. Kemudian mengakibatkan pengemudi motor yakni FA terlempar ke aspal.
"Kepala membentur besi pembatas jalan. Sedangkan kendaraannya terlempar ke depan. FA pun terluka berat di kepala dan meninggal dunia di TKP," ucapnya.
Dugaan Terhalang Bendera Partai
Sempat disebut, korban FA terjatuh dari motor karena terhalang banyaknya bendera partai yang ada di atas Flyover Pondok Kopi. Korban ditemukan masih lengkap memakai seragam sekolah SMP berwarna putih dan celana biru.
Tubuh korban terpental dari motor yang dikendarainya hingga tersangkut ke dalam celah besi pembatas flyover. Kepala korban tersangkut ke dalam besi.
Kemudian oleh warga dan pengendara lainnya, tubuh korban ditutupi oleh bendera Partai PDI Perjuangan dan Partai Gerindra di titik lokasi kejadian korban terkapar. Warga belum berani mengevakuasi jenazah korban sebelum pihak Kepolisian datang.
Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur, AKP Darwis membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Namun ia membantah jika kecelakaan akibat terhalang bendera partai yang terpasang di sepanjang flyover.
"Korban meninggal, karena berserempetan dengan pengendara lain yang tidak diketahui identitasnya. (kecelakaan senggolan) Motor sama motor," singkatnya kepada VOI, Kamis, 4 Desember, siang.