JAKARTA - Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran Arief Rosyid Hasan, mengapresiasi inisiatif dari tim Fantapreneur yang menggelar Talkshow dan Coaching bertajuk "Jadi Cuan! Jago Digital, Cuan di UMKM" di Rumah Garuda Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Desember, malam.
Arief memastikan, pasangan Prabowo-Gibran nantinya akan terus mendorong pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. Hal tersebut kata dia sesuai dengan program Asta Cita Prabowo-Gibran nomor tiga.
"Program Pak Prabowo dan Mas Gibran yaitu mendorong UMKM yang merupakan pilar ekonomi kerakyatan. Saya yakin pak Pak Prabowo dan mas Gibran pemimpin yang tepat melanjutkan dan menyempurnakan program pak Jokowi yang berpihak pada UMKM," ujar Arief, Rabu, 20 Desember, malam.
Acara tersebut dihadiri Komandan Fantapreneur Reno Adityo dan Ketua Umum Garuda Indonesia Maju Ahmad Muzafar. Hadir sebagai narasumber yakni tokoh muda pendukung Prabowo-Gibran, yang juga pengusaha muda Ranggaz Laksmana, Content Creator Meisya Salwa, dan Performance Marketing Specialist Muhammad Zakki.
Kemudian, sesi Coaching pada rangkaian kegiatan ini dipandu oleh Nugra Kinzana. Kegiatan ini menarik antusiasme kalangan muda, yang sebagian besar dari kalangan pengusaha kecil dan menengah.
Komandan Fantapreneur Reno Adityo mengatakan, Fantapreneur merupakan bagian dari TKN Fanta, yang berkontribusi untuk mengumpulkan suara pemilih muda untuk Prabowo-Gibran. Reno menuturkan sekitar 54 persen pemilih di Pilpres 2024 merupakan pemilih muda.
Sehingga kata dia, para pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk masa depan Indonesia. Ia lalu menyinggung visi misi Prabowo dan Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045.
Lebih lanjut, pengurus HIPMI Jaya tersebut berharap, para peserta kegiatan digelar Fantapreneur bisa menjadi wawasan dan bekal untuk berkembang. "Saya berharap ini bisa menjadi satu ilmu yang baru buat teman-teman semua dan yang pastinya untuk menjadikan Indonesia ke depannya lebih baik lagi," kata Reno.
Sementara itu, pengusaha Ranggaz Laksmana berbagi kiat memulai bisnis. Menurutnya, bisnis bisa dimulai dari minat dan melihat market. Selain itu para pengusaha juga harus bisa menangkap peluang baru dan bisa berkolaborasi.
"Kalau bikin bisnis harus berdasarkan minat, dan lihat marketnya dimana, demand-nya ada nggak baru kita bisa gas," kata Ranggaz.
Kemudian, content creator yang juga pengusaha coffee shop Meisya Salwa memberi kiat lain dari sudut pandang pemasaran. Meisya mengatakan dirinya tak membayar mahal influencer yang mempromosikan usahanya. Alih-alih, ia cukup mengundang influencer baru untuk membuat konten di coffee shopnya dengan makan gratis seharga Rp 200 ribu.
"Jadi, saya menjalankan pemasaran digital dengan cara yang taktis. Nggak perlu ngeluarin budget yang terlalu berlebih-lebihan kalau marketnya nggak tepat," kata Meisya.
Performance Marketing Specialist Muhammad Zakki menambahkan, penting bagi pebisnis untuk memasarkan produk secara masif. Namun menurutnya, banyak yang tidak terlalu berani untuk beriklan di media sosial karena khawatir dengan biaya yang besar.
BACA JUGA:
"Dulu belum ada digital, kita harus memasang banner videotron, yang kita tahu di Jakarta per satu detik Rp 20 ribu. Itu kita nggak bisa tahu target dan siapa customer. Tapi kalau digital sangat murah sekali. Seribu orang yang lihat iklan, tarifnya cuma Rp 15 ribu sampai Rp 10 ribu. Dan itu bisa ditarget umurnya berapa sukanya apa," kata dia.
"Makanya ketika teman-teman di UMKM, ayo coba bisa belajar di iklan, karena bisa memperluas target market kita," sambung nya.