JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji jika terpilih sebagai presiden, dirinya akan melarang jajaran menterinya untuk memiliki konflik kepentingan saat menjalankan tugas di kabinet.
Ketika menjabat presiden bila terpilih, Anies mengaku akan meminta para menteri yang ia tunjuk untuk membuat komitmen secara tertulis disertai dengan tanda tangan masing-masing.
"Jadi saya ingin pastikan. Satu, mereka menandatangani komitmen. Dua, menandatangani komitmen bila melanggar otomatis mengundurkan diri, otomatis, tidak perlu diminta, begitu melanggar otomatis mengundurkan diri. Jadi kita tidak usah nanti meminta mengundurkan diri karena bagian dari komitmen itu, bila dilanggar, maka harus mengundurkan diri," kata Anies di Mataram, NTB, Selasa, 19 Desember.
Anies menyebut komitmen seperti ini penting dilakukan. Sebab, para menteri ditugaskan untuk menjaga kepercayaan rakyat kepada negara.
Terlebih, lanjut Anies, mereka disumpah untuk menjaga ucapan, tindakan, dan tanda tangannya itu atas nama negara dan bukan lagi atas nama pribadi.
"Itu harus dijaga konsisten. Jadi, jangan sampai di awal tegas soal tidak ada konflik kepentingan, tetapi sambil jalan pelan-pelan itu ditoleransi. Menurut saya harus ada penjagaan yang konsisten di sini," tutur Anies.
BACA JUGA:
Berkautan dengan itu, Anies juga bicara soal netralitas aparat negara selama pelaksanaan Pemilu 2024. Ia merasa saat ini banyak yang mempertanyakan apakah mereka masih menjaga netralitasnya atau tidak.
"Artinya apa? Alam bawah sadar kita mengatakan, 'kami kurang percaya pada negara, karena itu kami curiga'. Dulu-dulu kan enggak pernah ada. Ini tidak boleh, negara harus mengembalikan kepercayaan karena pilar dalam demokrasi adalah kepercayaan rakyat kepada negara. Itu dibuat dari mana, dari yang paling puncak harus menjaga kepercayaan itu," imbuhnya.