JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan capres nomor urut dua, Prabowo Subianto yang menyinggung ‘etik ndasmu’. Katanya, masyarakat bisa melihat ini sebagai cerminan ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.
Diketahui, pernyataan Prabowo ini ramai jadi sorotan setelah akun X, @ARSIPAJA mengunggah sebuah video berdurasi 20 detik pada Sabtu, 16 Desember kemarin. Danjen Kopassus itu diduga menyindir capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika agenda tertutup di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 15 Desember.
“Pernyataan Pak Prabowo tersebut cermin ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Ketika etika moral ditempatkan di bawah kekuasaan, maka sama saja dengan membutakan budi nurani,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin, 18 Desember.
Pernyataan ini kemudian disebut Hasto juga mendapatkan tanggapan negatif dari masyarakat. Klaimnya, ia tak asal bicara karena temuan ini didapatkan ketika PDIP dan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo blusukan.
“Kami menemukan ternyata rakyat menanggapi sangat negatif pernyataan Pak Prabowo tersebut. ‘Etik ndasmu’ sangat melukai rakyat Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hasto menilai pernyataan ini juga emosional. Sehingga, masyarakat harusnya bisa berpikir bahwa karakter dan gaya kepemimpinan Prabowo tidak sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, dia terkesan tidak menganggap penting sebuah etika. “Harus disadari bahwa etika dan moral bersumber dari agama dan pranata nilai-nilai dan falsafah kehidupan yang tumbuh dalam masyarakat. Mengabaikan etika sama artinya dengan abai terhadap pranata kehidupan baik,” ujarnya.
Ini jelas berbeda dengan pasangan Ganjar-Mahfud yang selalu mengedepankan moral dan etika. Keduanya dianggap selalu menebarkan kebaikan sebagai karakter dasar seorang pemimpin.
“Pada saat bersamaan, rakyat kini semakin menyadari bahwa Ganjar-Mahfud adalah sosok pemimpin yang menempatkan etika, moral, budi pekerti, dan tekad untuk menebar kebaikan sebagai karakter dasar yang harus dimiliki pemimpin,” ungkap Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto ramai jadi perbincangan warganet lantaran potongan videonya berpidato saat Rakonas Partai Gerindra viral.
"Bagaimana perasaan, mas Prabowo? Soal etik. Etik, etik. Ndasmu etik," kata Prabowo dikutip dari unggahan video akun X, @ARSIPAJA pada Sabtu.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut pernyataan ‘ndasmu etik’ tak bermaksud serius. “Pak Prabowo senang bercanda, itu candaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra. Seribu persen bercanda,” kata Dahnil kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 16 Desember.
Dahnil bilang hubungan antara Prabowo dengan capres lain seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tak ada masalah. Meski begitu, ia sempat menyinggung pernyataan jubir Anies Baswedan yang pernah bicara soal Gibran Rakabuming Raka yang dianggap cocok jadi mendampingi eks Danjen Kopassus tersebut.
Begitu juga dengan kubu Ganjar pernah menyampaikan hal serupa. “Juru Bicara resmi Anies Baswedan juga mengatakan: Apabila Gibran jadi Wapres Anies maka bisa memudahkan kerja Anies apabila ada program presiden sebelumnya yang akan dihentikan. Pun demikian Mas Ganjar, sejak awal Mbak Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani) membuka pintu kemungkinan Mas Gibran jadi wakilnya Mas Ganjar,” tegasnya.
BACA JUGA:
“Maksud Pak Prabowo, mari sama-sama kita periksa isi pikiran kita, isi hati kita. Semacam refleksi akhir pekan lah, jangan seperti orang-orang yang ditolak cintanya namun kemudian habis-habisan menjelekkan sang pujaan hati,” pungkas Dahnil.