JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membekali 10 ribu puskesmas di Indonesia dengan alat ultrasonografi (USG) yang digunakan dalam pemeriksaan kandungan dan mencegah kasus kematian saat melahirkan.
"Kalau masalah kelahiran kan, bayinya bisa di bawah, terlilit tali pusar, dan ini menyebabkan angka kematian tinggi akibat komplikasi kelahiran," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dilansir ANTARA, Kamis, 14 Desember.
Budi mengatakan selama ini alat USG kandungan di Indonesia hanya ada di 2.200 puskesmas, sehingga para orangtua tidak bisa melakukan pemeriksaan dan melihat kondisi bayi di dalam kandungan.
Hingga akhir tahun 2023 ini, kata Budi, ditargetkan 10 ribu puskesmas di Indonesia sudah memiliki alat USG sehingga ibu hamil di Indonesia bisa melihat wajah dan kondisi bayinya di dalam kandungan secara gratis.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar pemenuhan kebutuhan alat USG bisa segera dilaksanakan di seluruh jejaring puskesmas.
"Pak Presiden kalau lihat masyarakatnya senangkan cepat dia merespons," katanya.
BACA JUGA:
Budi mengatakan USG efektif mendeteksi dini penyakit kanker payudara dan gangguan jantung sebagai penyakit yang paling banyak angka kematiannya di Indonesia.
Selain itu, kata Budi, alat USG kandungan juga bisa untuk mendeteksi dini penyakit kanker payudara dan jantung.
"Jadi USG itu bisa untuk ibu dan anak, bisa juga untuk radiolog deteksi kanker payudara dan jantung. Sekarang 10 ribu puskesmas bisa deteksi tiga sekaligus," katanya.