JAKARTA - Para peneliti di India tidak menemukan bukti, vaksinasi COVID-19 berada di balik "kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan", menurut sebuah organisasi media, sebaliknya menunjuk pada penyakit itu sendiri, pesta minuman keras dan olahraga yang intens sebagai faktor risiko.
Dewan Penelitian Medis India (ICMR) melakukan penelitian setelah apa yang disebutnya sebagai "laporan anekdot tentang kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan, di antara orang dewasa yang tampaknya sehat" berusia 18 hingga 45 tahun pada kurun waktu Oktober 2021 dan Maret 2023.
"Kami tidak menemukan bukti adanya hubungan positif antara vaksinasi COVID-19 dengan kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan di antara orang dewasa muda," kata kelompok peneliti tersebut dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam 'Indian Journal of Medical Research', dilansir dari Reuters 5 Desember.
"Pada saat yang sama, riwayat keluarga dengan kematian mendadak, rawat inap karena COVID-19 dan perilaku gaya hidup seperti pesta minuman keras baru-baru ini, hingga aktivitas fisik dengan intensitas tinggi merupakan faktor risiko kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan," lanjut kelompok tersebut.
Para peneliti ICMR mengidentifikasi 29.171 kematian mendadak dan meneliti catatan dari 729 kasus, serta 2.916 subjek "kontrol" sebagai bagian dari investigasi mereka, kata kelompok itu.
BACA JUGA:
Data pemerintah menunjukkan, India mencatat sekitar 45 juta kasus infeksi COVID dan 533.295 kematian terkait, meski para ahli mengatakan bahwa angka sebenarnya beberapa kali lebih tinggi.
Diketahui, banyak rumah sakit di India kehabisan tempat tidur selama puncak krisis COVID-19 dan banyak orang meninggal di rumah.